Program Padat Karya Infrastruktur Difokuskan ke 10 Daerah Penyumbang PDB
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 31 Agustus 2020 10:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perekonomian memfokuskan program padat karya infrastruktur ke sepuluh daerah penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar. Program padat karya infrastruktur digeber untuk percepatan penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Prioritasnya pada daerah-daerah yang memberikan kontribusi terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja terbesar,” tutur Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir saat dihubungi Tempo pada Senin, 31 Agustus 2020.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS, struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada 2019 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB paling jumbo. Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Banten tercatat menyumbang 59 persen PDB.
Sedangkan lainnya, seperti Sumatera menyumbang 21,32 persen terhadap PDB. Kemudian, Pulau Kalimantan sebesar 8,05 persen; Pulau Sulawesi sebesar 6,33 persen; dan sisanya 5,30 persen di pulau-pulau lainnya.
Iskandar meyakini program padat karya infrastruktur efektif bagi pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi karena disertai dengan pelaksanaan protokol 3M atau mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Adapun program padat karya infrastruktur akan dioptimalkan untuk program-program yang sudah direncanakan sebelumnya.
<!--more-->
“Misalnya pembangunan atau perbaikan saluran irigasi oleh kelompok tani,” kata dia. Di samping itu, untuk mendukung optimalisasi penyerapan anggaran, pemerintah bakal memberikan dana insentif daerah (DID) bagi pemerintah daerah yang berhasil mengendalikan Covid-19 hingga wilayahnya tergolong zona hijau.
Pemerintah mengupayakan anggaran PEN sebesar Rp 695,2 triliun bisa terserap secara keseluruhan hingga akhir tahun. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso sebelumnya mengatakan anggaran yang berpotensi belum terserap sampai akhir tahun langsung akan dialihkan ke program-program lain di kelompok PEN yang sama.
"Kami langsung sisir terus dan siapkan program baru. Program baru itu banyak, misalnya di sektor kesehatan, infrastruktur serta pembangunan di daerah," ujar Susiwijono, Ahad, 30 Agustus 2020.
Dari program-program yang disiapkan, Susiwijono menyebut penyerapan akan cukup besar diupayakan pada program infrastruktur dan pembangunan di daerah. Susiwijono mencontohkan, pembagiannya termasuk ke infrastruktur di Kementerian PUPR dan infrastruktur di Kementerian Pertanian.
Dengan strategi tersebut, Susiwijono memastikan tidak bakal ada pemangkasan alokasi dari pagu anggaran di setiap kelompok program Pemulihan Ekonomi Nasional. "Harus kami optimalkan semua karena itu akan menggenerate ekonomi di masing-masing daerah."
Baca juga: Serapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Rp 695 T Digenjot, Infrastruktur jadi Andalan
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR