Serapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Rp 695 T Digenjot, Infrastruktur jadi Andalan
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 31 Agustus 2020 05:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengupayakan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp 695,2 triliun bisa terserap secara keseluruhan hingga akhir tahun.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan anggaran yang berpotensi belum terserap sampai akhir tahun langsung akan dialihkan ke program-program lain di kelompok PEN yang sama.
"Kami langsung sisir terus dan siapkan program baru. Program baru itu banyak, misalnya di sektor kesehatan, infrastruktur serta pembangunan di daerah," ujar Susiwijono kepada Tempo, Ahad, 30 Agustus 2020.
Dari program-program anyar yang disiapkan, Susiwijono menyebut penyerapan akan cukup besar diupayakan pada program infrastruktur dan pembangunan di daerah. "PSN (Proyek Strategis Nasional) kami hidupkan lagi dan dialihkan ke padat karya," ucapnya.
Susiwijono mencontohkan, pembagiannya nanti sektoral termasuk infrastruktur di Kementerian PUPR, infrastruktur di Kementerian Pertanian. "Kan ada enam kelompok," kata Sekretaris Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu.
Dengan strategi tersebut, Susiwijono memastikan tidak bakal ada pemangkasan alokasi dari pagu anggaran di setiap kelompok program Pemulihan Ekonomi Nasional. "Harus kami optimalkan semua karena itu akan menggenerate ekonomi di masing-masing daerah."
Rabu lalu, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Komite PC-PEN) mengadakan Rapat Pleno secara lengkap yang dihadiri oleh seluruh Pimpinan Komite, baik secara tatap muka di Kantor Kemenko Perekonomian, maupun melalui video-conference.
<!--more-->
Rapat Pleno Komite PC-PEN ini membahas hasil monitoring dan evaluasi selama 1 bulan pelaksanaan tugas Komite PC-PEN, terutama terkait dengan efektifitas program dan realisasi penyerapan anggaran.
“Kita melakukan Rapat Pleno untuk membahas hasil monitoring-evaluasi (monev) pelaksanaan program dan realisasi anggarannya, dan akan menetapkan berbagai Langkah dan upaya untuk percepatannya” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Kebijakan Airlangga Hartarto.
Dalam kesempatan itu pun Komite melakukan evaluasi atas realisasi dan penyerapan anggaran atas semua Program Penanganan Covid-19 dan PEN. Perkembangan sampai dengan hari ini, realisasi anggaran dari 6 kelompok program PEN, mencapai Rp 182,55 Triliun atau sebesar 26,2 persen.
Selama dua bulan terakhir, komite mencatat realisasi anggaran tersebut meningkat dari penyerapan yang hanya sebesar Rp 124,62 triliun di akhir semester I dan Rp 147,67 triliun di Juli yang lalu, atau meningkat 23,6 persen selama bulan Agustus ini. Hal tersebut seiring dengan berbagai upaya percepatan mendorong realisasi program dan anggaran.
Selain itu juga dilakukan penyisiran atas semua program, sehingga diperoleh angka berapa anggaran yang diperkirakan masih belum terserap sampai dengan akhir tahun 2020. “Kami ingin memastikan bahwa semua alokasi anggaran sudah ada programnya dan sudah bisa dipastikan realisasinya," ucap Susiwijono.
Kalau ada program yang berpotensi tidak terealisasi dan tidak terserap anggarannya, kata Susiwijono, pemerintah sudah menyiapkan beberapa usulan program baru dengan kriteria yang berdampak signifikan terhadap ekonomi.
Baca juga: Penyerapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Minim, Indef Duga 3 Ini Sebabnya