Meski Rugi Rp 11 T di Semester I, Bos Pertamina Yakin Raup Untung pada 2020

Reporter

Caesar Akbar

Jumat, 28 Agustus 2020 19:23 WIB

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kanan) berbincang dengan Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) saat pembukaan Pertamina Energy Forum 2019 di Jakarta, Selasa, 26 November 2019. PT Pertamina (Persero) menggelar Pertamina Energy Forum 2019 yang membahas perkembangan sektor energi dan bisnisnya dengan tema "Driving Factors: What Will Shape The Future of Energy Business". ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati optimistis perseroan bisa membukukan keuntungan untuk keseluruhan tahun ini, meski pada semester I 2020, perseroan rugi Rp 11 triliun.

Nicke melihat saat ini konsumsi BBM di beberapa daerah sudah mulai meningkat. Pada Juli 2020, pendapatan mengalami peningkatan 9 persen dan perseroan membukukan keuntungan operasi US$ 1,2 miliar. Sehingga, pada periode tersebut pun kerugian berkurang menjadi Rp 4,5 triliun.

"Dengan tren positif ini kami yakin dapat meningkatkan kinerja di semester II 2020 ini, dan dapat membukukan keuntungan di tahun ini," ujar Nicke dalam pesan tertulis, Jumat, 28 Agustus 2020.

Ia berharap pandemi Covid-19 bisa diatasi dengan baik sehingga mobilitas dan perekonomian semakin membaik dan dapat mendorong peningkatan konsumsi BBM.

Pada semester I 2020, Pertamina mencatatkan kinerja keuangan negatif dengan membukukan kerugian Rp 11 triliun. Nicke mengatakan secara garis besar ada tiga penyebab perseroan akhirnya merugi pada paruh pertama tahun ini.

Pertama, penurunan konsumsi BBM karena pandemi Covid-19. Merosotnya konsumsi tersebut menyebabkan pendapatan dari sektor hilir berkurang 25 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Adapun penurunan penjualan bahan bakar di kota besar selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar bisa mencapai 40 persen hingga 50 persen kondisi normal. "Hilir memberikan kontribusi 80 persen dari total pendapatan Pertamina. Sehingga, penurunan penjualan di Hilir berdampak signifikan pada pendapatan perseroan," ujar Nicke.

Kedua, pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Nicke mengatakan kerugian akibat selisih kurs tersebut mencapai US$ 211 juta pada semester I 2020. Pasalnya, 93 persen pengeluaran modal dan biaya operasi perseroan menggunakan dolar, sementara 80 persen pendapatan dalam rupiah.

Ketiga, penurunan harga minyak dunia karena kelebihan pasokan. Faktor ini menyebabkan pendapatan dari hulu migas perseroan turun 20 persen. Sementara, biaya eksplorasi dan eksploitasi relatif tetap.

"Sektor hulu memberikan kontribusi keuntungan 80 persen terhadap total keuntungan Pertamina, sehingga penurunan profitabilitas dari sektor hulu ini berdampak besar pada penurunan profit Pertamina," ujar Nicke.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

15 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

1 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

2 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

6 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

7 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

7 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

9 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

11 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

11 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya