TEMPO.CO, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk. melaporkan realisasi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 155,09 juta pada semester I 2020. Pencapaian itu turun 47,75 persen dibandingkan dengan US$ 296,85 juta periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan tidak dapat memungkiri kinerja perseroan semester I 2020 tidak kebal dari dampak penurunan permintaan batu bara. Kondisi itu disebabkan wabah Covid-19.
“Namun, kami tetap memaksimalkan upaya untuk terus berfokus kepada keunggulan operasional bisnis inti perusahaan, meningkatkan efisiensi dan produktifitas operasi, menjaga kas, serta mempertahankan posisi keuangan yang solid di tengah situasi sulit yang berdampak terhadap sebagian besar dunia usaha,” ujarnya melalui siaran pers yang dikutip Jumat, 28 Agustus 2020.
Garibadi mengatakan tetap yakin fundamental sektor batu bara dan energi tetap kokoh dalam jangka panjang meski menghadapi tantangan untuk beberapa saat ke depan. Prospek itu seiring dengan dukungan aktivitas pembangunan di negara-negara Asia.
Selain laba bersih, Adaro Energy melaporkan penurunan pendapatan 23 persen secara year on year (yoy) menjadi US$1,36 miliar pada semester I 2020.
Manajemen menyebut kondisi itu disebabkan penurunan rerata harga jual sebesar 18 persen serta tergerusnya volume penjualan.
Emiten berkode saham ADRO itu menjelaskan bahwa penerapan lockdown oleh sejumlah negara pengimpor batu bara untuk penanggulangan Covid-19 mengakibatkan penurunan terhadap permintaan listrik industri. Akibatnya, permintaan batu bara turun pada semester I 2020.
Adaro melaporkan produksi batu bara mencapai 27,29 juta ton pada semester I 2020 atau turun 4 persen secara yoy. Seiring dengan kondisi pasar yang sulit, perseroan juga merevisi panduan produksi menjadi 52—54 juta ton untuk periode 2020.
Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024
9 hari lalu
Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.
Pelindo sukses mencatat laba bersih sebesar Rp 4,01 triliun sepanjang tahun 2023, mengalami pertumbuhan sebesar 2,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.