Airlangga: Pacu Ekonomi, Sebagian Proyek Strategis Dikerjakan Padat Karya
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Kodrat Setiawan
Jumat, 21 Agustus 2020 11:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan salah satu upaya pemerintah menggenjot perekonomian nasional adalah dengan mendorong proyek strategis nasional dikerjakan dengan program padat karya.
Periode 2020-2024, kata Airlangga, sebagian Proyek Strategis Nasional (PSN) dikerjakan dengan program padat karya yang memberikan tambahan tenaga kerja langsung sebesar 209.139 orang. PSN ini meliputi sektor Bendungan, Irigasi, Jalan Tol, Penyediaan Air Bersih, Sanitasi, Bandara, Pelabuhan, Perkeretaapian, dan Infrastruktur Kawasan.
“Kegiatannya meliputi pekerjaan saluran, pemasangan pagar, galian dan timbunan, land clearing, instalasi pipa sambungan rumah, site cleaning, pemasangan rel, balas, wesel kereta api dan lain-lain,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 Agustus 2020.
Airlangga mengatakan pemerintah kini terus berfokus pada akselerasi realisasi anggaran program-program strategis penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dan program di kementerian/lembaga. Hal tersebut menjadi salah satu pembahasan dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RKTM) di Nusa Dua, Bali, Jumat, 21 Agustus 2020.
“Saya dan para Menteri di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian membahas hal-hal terkait strategi percepatan realisasi belanja program-program strategis, supaya ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh positif,” tutur dia.
Airlangga meyakini percepatan belanja pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 dan pertumbuhan ekonomi tahun 2020. Untuk itu Pemerintah tengah mendorong strategi tersebut dengan berbagai upaya ekstra. “Tidak lupa, kami juga menyiapkan sistem monitoring dan evaluasi yang rutin dan secara regular dilaksanakan koordinasi untuk percepatan realisasi belanja ini."
Adapun usulan program yang sedang disiapkan antara lain Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional Daerah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan nomor 105/2020; Tambahan Dana Insentif Daerah (DID) untuk Program PEN; serta Program Padat Karya Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Selain itu Pengembangan Desa Digital dan UMKM Digital; Penambahan kuota alokasi Program Kartu Prakerja; Program Gerakan Belanja di Pasar Rakyat; serta Program Padat Karya dalam Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Sementara itu, sejumlah Kementerian dan Lembaga juga mengajukan beberapa usulan program, antara lain Program Bangga Buatan Indonesia; Program Beli Karet untuk Aspal 2020-2021; Program Beli Bahan Baku Industri Kecil dan Menengah; Program Beli (Discount) Produk UMKM; Program Beli Produk Rakyat melalui Pegadaian; serta Program Padat Karya Penyangga Wisata.
Airlangga mengatakan usulan-usulan program tersebut diajukan karena memenuhi kriteria seperti mendorong pemulihan ekonomi; berdampak signifikan terhadap penyerapan pekerja, maupun share pertumbuhan ekonomi; serta nilai programnya yang cukup besar.
CAESAR AKBAR