Harga Emas Melambung, Laba Bersih Perusahaan Tambang Ini Turun 9,4 Persen
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 19 Agustus 2020 14:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lonjakan harga emas yang kembali menembus rekor tertinggi belakangan ini tak langsung berimbas positif pada kinerja keuangan perusahaan pertambangan logam mulia itu. Meski membukukan kenaikan pendapatan pada semester satu tahun 2020, PT Merdeka Copper Gold Tbk. malah mencatat penurunan laba bersih.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, pendapatan perusahaan dengan kode saham MDKA ini mencapai US$ 199 juta. Angka ini naik 3,7 persen yoy bila dibandingkan periode serupa tahun lalu US$ 192 juta.
Pendapatan perusahaan tumbuh karena penjualan emas yang naik 40,1 persen yoy menjadi US$ 188,1 juta. Meski begitu, laba bersih MDKA hanya mencapai US$ 38 juta atau turun 9,4 persen yoy dari sebelumnya US$ 42 juta.
Adapun harga emas dunia di pasar spot pada hari ini sempat naik mencapai US$ 2.005,99 per troy ounce. Sementara harga emas emas Comex kontrak Desember 2020 naik 0,03 persen ke US$ 2.013,8 per troy ounce.
Dalam publikasi risetnya, tim analis Panin Sekuritas menyebutkan peningkatan penjualan MDKA didorong oleh peningkatan segmen penjualan emas. "Peningkatan penjualan emas didorong peningkatan harga 24,8 persen yoy menjadi US$ 1.642 per troy ounce dan kenaikan volume 12,2 persen yoy menjadi 115.000 ounces," seperti dikutip dari publikasi riset, Rabu, 19 Agustus 2020.
Berkebalikan dengan volume penjualan, volume produksi cenderung flat, yakni koreksi tipis 0,9 persen yoy menjadi 109.000 ounces. Adapun, produksi tembaga anjlok 67,8 persen yoy menuju 2.900 ton, sedangkan penjualan turun 65 persen yoy menjadi 3.200 ton.
<!--more-->
Penurunan penjualan tembaga disebabkan oleh permasalahan teknis dimana terdapat kandungan baja yang mengakibatkan proses heap leach menjadi tidak optimal. Hal ini menjadikan penurunan pada pendapatan di segmen tembaga menjadi US$ 18 juta atau turun 49,7 persen yoy.
Oleh karena itu, walau secara keseluruhan pendapatan meningkat, marjin laba kotor dan marjin laba operasi perusahaan turun. Hal ini disebabkan peningkatan beban pokok penjualan 16,2 persen yoy menjadi US$ 122 juta, dan beban umum administrasi naik 50 persen menuju US$ 13 juta.
"Kami akan melihat kembali target harga dan rekomendasi kami tentang MDKA, karena harga emas di atas estimasi," papar Panin Sekuritas.
Sebelumnya, Panin merekomendasikan beli saham MDKA dengan target harga Rp1.660 yang mencerminkan price to earning ratio (PER) 29,6 kali pada 2020.
Pada perdagangan hari ini, saham MDKA terkoreksi 1,87 persen atau 35 poin menjadi Rp 1.835 per lembar. Harga sudah menguat 71,5 persen sepanjang tahun berjalan. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 40,18 triliun dengan PER 40,92 kali.
BISNIS
Baca juga: Harga Emas Kembali Meroket, 5 Saham Ini Langsung Melejit