BI Jelaskan Makna Jembatan Youtefa Papua di Uang Baru Rp 75.000

Selasa, 18 Agustus 2020 15:03 WIB

Uang Nominal Rp. 75.000. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menyatakan pemasangan gambar Jembatan Youtefa pada pecahan uang baru Rp75.000 merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan pembangunan infrastruktur di Papua.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga mengatakan Jembatan Youtefa saat ini merupakan salah satu bangunan dengan daya tarik tersendiri di Papua.

"Keberhasilan pembangunan infrastruktur ini bukan saja terpusat di Pulau Jawa saja, namun juga sampai ke timur Indonesia yakni Papua," katanya, Selasa 18 Agustus 2020.

Menurut Naek, filosofi gambar tersebut adalah, konektivitas yang terwujud dengan adanya jembatan. Jembatan ini dibangun untuk mempermudah mobilitas masyarakat, khususnya yang berada di Kota Jayapura dan sekitarnya.

"Selain menampilkan Jembatan Youtefa pada pecahan uang baru Rp75.000 tersebut, salah satu bentuk apresiasi lain dari Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan adalah tampilnya anak-anak muda Papua dengan memakai pakaian adat," ujarnya.

<!--more-->

Dia menjelaskan hal ini menunjukkan generasi muda dari timur hingga barat, kedepannya akan menjadi generasi emas Indonesia. Sekadar diketahui, Jembatan Youtefa adalah jembatan di atas Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Provinsi Papua yang menghubungkan Holtekamp dengan Hamadi.

Jembatan sepanjang 732 meter dengan lebar 21 meter ini, merupakan jembatan tipe pelengkung baja yang dapat memperpendek jarak dan waktu tempuh dari Kota Jayapura ke Distrik Muara Tami dan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw daerah perbatasan Indonesia – Papua Nugini.

Sebelum jembatan ini dibangun, perjalanan dari kawasan pemerintahan menuju Distrik Muara Tami menempuh jarak sejauh 35 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.

Namun, bila melewati Jembatan Youtefa maka jaraknya menjadi sekitar 12 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Peletakan batu pertama Jembatan Youtefa dilakukan pada Mei 2015 dan diresmikan pada 28 Oktober 2019 oleh Presiden Joko Widodo di mana pembangunan jembatan tersebut menghabiskan biaya Rp1,8 triliun dan dikerjakan oleh konsorsium kontraktor PT Pembangunan Perumahan, Tbk PT Hutama Karya (persero), dan PT Nindya Karya (persero).

Baca juga: BI Tanggapi Kabar Viral Soal Baju Adat Cina Warnai Uang Baru Pecahan Rp 75.000

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

18 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

22 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

5 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

7 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

8 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

8 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

8 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

9 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya