Bank Indonesia Sebar 200 Ribu Lembar Uang Baru Rp 75.000 di Sulteng

Reporter

Antara

Selasa, 18 Agustus 2020 04:47 WIB

Uang Rp. 75.000 edisi HUT RI ke. 75. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memberikan jatah 200 ribu lembar uang baru pecahan Rp75.000 untuk wilayah Sulawesi Tengah. Secara nasional, uang baru untuk memperingati HUT ke-75 RI ini hanya diproduksi 75 juta lembar.

“Setiap orang di Sulteng yang sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) bisa menukarkan satu lembar uang pecahan Rp75.000 edisi khusus HUT ke-75 RI. Jadi satu KTP untuk satu lembar uang tersebut,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng Abdul Majid Ikram di Palu, Senin, 17 Agustus 2020.

Namun kuota tersebut, lanjutnya, bisa bertambah jika antusiasme masyarakat yang ingin memperoleh uang yang hanya dicetak sekali itu tinggi. Apalagi Bank Indonesia tidak memperbolehkan uang tersebut diterima lebih satu lembar tiap orang.

BI melayani penukaran uang baru edisi HUT ke-75 RI mulai Selasa, 18 Agustus 2020 di Kantor Perwakilan BI Sulteng di Kota Palu. Majid menyebut fungsi uang edisi khusus itu seperti uang pada umumnya, yakni sebagai alat tukar dan dapat digunakan di mana saja.

Untuk mendapatkan uang baru, masyarakat harus mengisi formulir pemesan dulu secara dalam jaringan (daring) melalui situs yang sudah disiapkan BI. Setelah itu pendaftar akan diminta menentukan waktu pengambilannya. "Saat mengambil harus memperlihatkan KTP asli dan uang Rp75 ribu untuk ditukar dengan uang edisi khusus tersebut,” ujar Majid.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur BI Perry Warjiyo meresmikan secara virtual uang kertas khusus pecahan Rp75.000 sebanyak 75 juta lembar untuk memperingati HUT ke-75 RI. “Pengeluaran uang peringatan Kemerdekaan 75 tahun RI juga telah melalui perencanaan matang dilakukan tahun 2018,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Menkeu menjelaskan perencanaan dan penentuan jumlah rupiah yang dicetak khusus itu sudah melalui koordinasi lintas sektor yakni BI, Kementerian Keuangan, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Sosial dan para ahli waris pahlawan.

Adapun pahlawan yang ada di lembaran Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 Tahun Republik Indonesia itu, yakni Proklamator Soekarno dan Mohammad Hatta. “Foto Proklamator Soekarno dan Mohammad Hatta dan gunungan memiliki filosofi sebagai pembuka dan permulaan lembaran baru bagi NKRI yang baru saja diproklamirkan,” tutur Menkeu.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan pengeluaran dan pengedaran uang baru nominal Rp75.000 merupakan bagian dari rencana penciptaan uang tahun anggaran 2020 sesuai kebutuhan masyarakat dan berdasarkan ketentuan dan tata kelola sesuai Undang-undang Mata Uang. “Peluncuran hari ini menjadi bagian momentum kebangkitan untuk Indonesia semakin maju,” katanya.

Uang rupiah khusus adalah uang yang dikeluarkan secara khusus oleh BI dalam memperingati peristiwa atau tujuan tertentu. BI beberapa kali mengeluarkan uang edisi khusus di antaranya 25 tahun Kemerdekaan RI, perjuangan angkatan 45, kemudian 50 tahun Kemerdekaan RI, Hari Anak, cagar alam, hingga 100 tahun pemimpin Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, setelah peluncuran uang baru edisi HUT ke-75 RI, Menkeu dan Gubernur BI kemudian menyerahkan secara simbolis uang khusus itu kepada ahli waris kedua proklamator, yakni Guntur Soekarno Putra dan Mutia Hatta.

Baca juga: Uang Baru Pecahan Rp 75.000 Resmi Dirilis, Ini Orang Pertama yang Mendapatkannya

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya