Pengusaha Ritel Sudah Siapkan Rencana Mitigasi saat Ekonomi Memburuk

Selasa, 18 Agustus 2020 04:30 WIB

Pengunjung berbelanja di salah satu gerai di Kuningan City, Jakarta, Jumat 14 Agustus 2020. Sejumlah pelaku usaha ritel menyelenggarakan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) menyambut perayaan HUT Kemerdekaan RI yang dimulai pada tanggal 14-30 Agustus 2020. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha ritel menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk mengerek daya beli masyarakat. Langkah ini bagian dari antisipasi jika stimulus dan bantuan yang disalurkan pemerintah tidak berjalan efektif sehingga daya konsumsi tidak kunjung membaik pada 2021.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey, pelaku usaha menyiapkan 2 strategi terkait dengan prakiraan kondisi tersebut. Pertama, melakukan penyesuaian terhadap kondisi konsumen.

"Kami akan berupaya menyesuaikan diri dengan kondisi konsumen, Misalnya, menyesuaikan antara harga barang dan kapasitas kantong konsumen dengan memformulasikan sektor hulu," ujar Roy kepada Bisnis.com, Senin 17 Agustus 2020.

Kedua, meningkatkan pelayanan dengan sejumlah inovasi seperti menyediakan layanan antar, memperkuat pelayanan di platform pembelian melalui aplikasi, dan membuka layanan drive-thru. Upaya-upaya tersebut, kata Roy, tidak terlepas dari kondisi yang dilematis bagi para pelaku ritel di Tanah Air.

Sejumlah kondisi yang menempatkan pelaku usaha di posisi tersebut di antaranya, deflasi di sektor ritel yang mendekati 2 persen, turunnya harga karena permintaan dan daya beli yang rendah, serta infrastruktur yang tidak mendukung karena terhambat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Advertising
Advertising

<!--more-->

Berita terkait

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

8 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

14 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

22 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Favorit Tujuan Jastip

41 hari lalu

5 Negara Favorit Tujuan Jastip

Negara mana saja yang selama ini menjadi tujuan utama untuk jastip?

Baca Selengkapnya

Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

43 hari lalu

Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

57 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

2 Maret 2024

Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi atau minus dua kuartal berturut-turut. Bagaimana dampaknya ke perekonomian Indonesia?

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Sebut Impor Produk Jepang Bisa Lebih Murah Gara-gara Resesi

24 Februari 2024

Ekonom BCA Sebut Impor Produk Jepang Bisa Lebih Murah Gara-gara Resesi

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan resesi Jepang berdampak kepada impor maupun ekspor Indonesia ke negeri tersebut.

Baca Selengkapnya

Jepang Dilanda Resesi, Bagaimana Rencana RI Terbitkan Samurai Bond?

23 Februari 2024

Jepang Dilanda Resesi, Bagaimana Rencana RI Terbitkan Samurai Bond?

Kementerian Keuangan buka suara soal penerbitan Samurai Bond, surat utang berdenominasi yen, di tengah resesi Jepang.

Baca Selengkapnya

Jepang Masuk Resesi, Ekonom Sebut Perdagangan hingga Investasi Bisa Terdampak

22 Februari 2024

Jepang Masuk Resesi, Ekonom Sebut Perdagangan hingga Investasi Bisa Terdampak

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi dua kuartal berturut-turut.

Baca Selengkapnya