Alasan Kemenkeu Yakin Pertumbuhan Ekonomi 2021 Capai 5,5 Persen

Sabtu, 15 Agustus 2020 18:36 WIB

Yustinus Prastowo. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan yakin Indonesia akan mencapai target pertumbuhan ekonomi di level 4,5-5,5 persen pada 2021. Ambisi tersebut didorong oleh pergerakan perekonomian yang berpeluang menunjukkan tren membaik pada paruh kedua 2020.

"Target 2021 sangat tergantung pada realisasi 2020. Kalau pandemi bisa diatasi dengan baik dan pertumbuhan 0 persen saja, itu sudah menjadi awal yang bagus dan artinya tren membaik," ujar Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, dalam diskusi Rekat Anak Bangsa bertajuk "Melawan Resesi" pada Sabtu, 15 Agustus 2020.

Adapun secara konvensional, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, investasi, dan kinerja ekspor. Dari sisi konsumsi rumah tangga, Prastowo menerangkan pemerintah memiliki pelbagai skenario untuk mendongkrak belanja sampai akhir tahun nanti.

Skenario tersebut meliputi pelebaran jaring bantuan sosial bagi masyarakat yang ekonominya terganggu karena pagebluk. Teranyar, pemerintah telah menyalurkan bantuan tunai dan non-tunai senilai Rp 72 triliun untuk 118 juta penduduk. Kemudian dalam waktu dekat, pemerintah juga akan mencairkan bantuan untuk 15,7 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.

Sedangkan dari sisi belanja pemerintah, Prastowo menyebut pihaknya terus mendorong optimalisasi penyerapan anggaran di seluruh kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah. "Government spending ini terus meningkat kapasitasnya," tuturnya.

Untuk investasi, Prastowo meyakini penanaman modal akan berjalan saat perekonomian sudah mulai kondusif. Pada masa mendatang, Indonesia diperkirakan menyambut relokasi industri dari beberapa negara. Apalagi, Indonesia memiliki kawasan-kawasan industri baru seperti Batang di Jawa Tengah dan Subang di Jawa Barat.

Prastowo menerangkan, kinerja investasi berpotensi bisa diperkuat setelah DPR mengesahkan RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law. "Saya tidak akan masuk ke isu kontroversial seperti soal lingkungan, itu memang juga harus dibenahi, tapi dari sisi kemudahan berusaha, dari sisi kepastian hukum, perizinan, UMKM, rasanya (Omnibus Law) akan sangat baik dan mendukung upaya mendapatkan investor baru," ucapnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 2021 Ditargetkan 5,5 Persen, Erick Thohir: Ada 2 Modal Kuat

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

6 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

11 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

12 jam lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya