Rugi di Semester I, KAI Cari Sumber Pendapatan Non-Penumpang

Jumat, 7 Agustus 2020 05:43 WIB

Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartyanto saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama penyediaan fasilitas rapid test antara KAI dan RNI di Stasiun Pasar Senen, Senin, 27 Juli 2020. TEMPO/Francisca Christy

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartyanto mengatakan tengah mencari sumber pendapatan lain non-penumpang untuk mendongkrak kinerja keuangan KAI pada paruh kedua 2020. Sebab, pada semester pertama lalu, KAI merugi Rp 1,35 triliun akibat pandemi.

"Kami dorong di sektor logistik. KAI akan masuk ke segmen pengiriman retail kecil, produk-produk UMKM, sayur-mayur, kerajinan tangan," tutur Didiek saat ditemui Tempo di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Agustus 2020.

Didiek menilai, pengiriman barang memiliki potensi besar bagi perusahaan. Apalagi angkutan logistik KAI saat ini baru merambah segmen jumbo dengan pengiriman minimal 10 kilogram. Layanan angkutan barang pun masih terbatas mekanisme station to station.

Ke depan, kata Didiek, KAI akan menggandeng perusahaan ojek online untuk menjadi perantara yang menjemput atau mengirim barang jarak dekat (first/last miles). Mitra ojek online, kata Didiek, bakal menjemput barang dan mengantarkannya ke stasiun atau mengambil paket dari stasiun dan diantar ke tempat tujuan pengiriman.

Ia memastikan kerja sama ini sudah memasuki tahap perundingan. Di samping itu, untuk sektor industri besar, KAI akan mencari potensi perusahaan-perusahaan swasta yang rutin mengirim batu bara.

"Karena saat ini angkutan barang KAI banyaknya untuk batu bara," tuturnya.

Tren pendapatan angkutan barang KAI pada semester I melorot 29 persen dari kerja anggaran. Bisnis pengiriman barang lesu karena terpengaruh turunnya harga minyak dunia diikuti komoditas lainnya, perlambatan ekonomi dan penurunan permintaan terhadap batu bara, serta penetapan pembatasan kuota BBM subsidi pada kereta barang dibandingkan dengan subsidi angkutan lainnya.

Di masa sulit, Didiek memastikan entitasnya tidak akan menambah pendapatan dari loan atau utang kepada pihak lain. "Stand by kami masih cukup sampai saat ini," tuturnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

12 jam lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

2 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

4 hari lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

4 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

5 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

5 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya