Bos KAI Blak-blakan Soal Rugi Perusahaan Rp 1,35 T

Kamis, 6 Agustus 2020 18:56 WIB

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartyanto di Gedung JRC, Juanda, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Agustus 2020. TEMPO/Francisca Christy

TEMPO.CO Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartyanto mengakui perusahaannya telah menanggung rugi sebesar Rp 1,35 triliun pada semester I 2020. Kerugian KAI terjadi karena jumlah penumpang pada masa pembatasan sosial berskala besar atau PSBB tinggal 10-20 persen.

"Kami tidak bisa terlepas dari dampak pandemi ini," tutur Didiek saat ditemui Tempo di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Agustus 2020.

Informasi kerugian KAI tertuang dalam laporan keuangan yang diterbitkan pada 30 Juni. Keuangan minus ini disumbang oleh melorotnya pendapatan dari Rp 12,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi hanya Rp 7,4 triliun pada pada paruh awal tahun ini. Sedangkan beban usaha pada Juni 2020 tercatat menurun sebesar Rp 1,15 triliun dari sebelumnya Rp 1,4 triliun.

Didiek menjelaskan pendapatan dari sisi penumpang menyumbang pemasukan terbesar bagi arus kas. Tak dimungkiri, saat penumpang melorot, pendapatan perseroan turut menukik turun.

Adapun titik penurunan jumlah penumpang paling tajam terjadi pada pertengahan Maret hingga 31 Mei 2020. Per akhir Mei, KAI mencatatat rata-rata penumpang harian baik untuk kereta lokal, kereta commuter, maupun jarak jauh hanya 239.288 orang.

Padahal normalnya, per hari, KAI bisa mengangkut 1,1 juta orang. Praktis, pendapatan kumulatif harian yang semula Rp 23 miliar anjlok menjadi hanya Rp 3 miliar atau merosot 87 persen.

Advertising
Advertising

Menurut Didiek, perusahaan bisa menanggung rugi hingga dua kali lipat seandainya sampai akhir tahun, kurva positif Covid-19 di Indonesia masih tinggi. "Sekarang kami jalankan skenario moderat. Kalau sampai akhir tahun berarti skenario pesimistis," katanya.

Untuk mendukung stabilitas keuangan perusahaan, Didiek mengatakan pihaknya melakukan efisiensi dari sisi pengeluaran hingga Rp 6 triliun. Belanja modal atau capex, misalnya, telah dipangkas sebesar Rp 3 triliun, yakni dari semula Rp 12 triliun menjadi Rp 9 triliun.

Di samping itu, perusahaan tengah mencari pendanaan dari sumber pendapatan lainnya. Salah satunya mengembangkan bisnis angkutan logistik yang akan mulai merambah ke sektor retail.


FRANCISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

18 jam lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

22 jam lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

4 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

4 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

4 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

4 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

4 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

6 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

6 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya