Pertumbuhan Ekonomi Minus 5,32 Persen, Sri Mulyani: Tidak Teknikal Alami Resesi

Rabu, 5 Agustus 2020 21:05 WIB

Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Kabinet Kerja Jokowi Jilid I tahun 2015-2019 dan Jilid II periode 2019-2024. (Instagram@smindrawati)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa saat ini tak terjadi resesi ekonomi secara teknikal. Bahwa pertumbuhan ekonomi nasional per kuartal II tahun 2020 mengalami kontraksi atau minus 5,32 persen, menurut dia, baru terjadi sekali dalam hitungan satu tahun belakangan.

"Sebetulnya kalau dilihat secara year on year (yoy), belum (resesi secara teknikal) karena ini pertama kali Indonesia mengalami kontraksi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers daring bersama KSSK, Rabu, 5 Agustus 2020. Sementara yang disebut resesi adalah jika pertumbuhan di dua kuartal berturut-turut tercatat negatif.

Lebih jauh Sri Mulyani menyatakan, kontraksi pertumbuhan ekonomi yang melampaui proyeksi pemerintah sebelumnya itu bakal menjadi pemicu agar seluruh pemangku kebijakan berupaya lebih keras. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan ekonomi di kuartal-kuartal berikutnya tak negatif.

"Kami harapkan masyarakat dan stakeholder juga bersama-sama dalam memulihkan perekonomian kita. Insya Allah kita tidak secara teknikal mengalami resesi," ucap Sri Mulyani.

Pemerintah, kata Sri Mulyani, juga sedang mengkaji untuk memberikan bantuan gaji kepada 13 juta pekerja yang memiliki upah di bawah Rp 5 juta per bulan. "Diperkirakan butuh anggaran, sebesar Rp 31,2 triliun," ucapnya.

Nantinya, setiap pekerja yang bergaji di bawah Rp 5 juta akan mendapatkan Rp 600 ribu untuk empat bulan. Selain itu, pemerintah pemerintah akan memberikan tambahan bantuan sosial untuk para penerima Program Keluarga Harapan. Penambahan bansos diberikan dalam bentuk beras sebanyak 15 kilogram dengan anggaran sebesar Rp 4,6 triliun.

<!--more-->

Anggaran itu dibagi untuk 10 juta masyarakat. Bantuan tunai sebesar Rp 500 ribu, kata dia juga akan dibagi untuk penerima kartu sembako di luar PKH sebesar hampir 10 jt penerima dengan anggaran Rp 5 triliun. "Akan dibayarkan Agustus," ujarnya.

Stimulus untuk ketahanan Pangan dan Perikanan juga akan dikucurkan sebesar Rp 1,5 triliun. Juga bantuan produktif untuk 12 juta UMKM akan diberikan. Tiap pelaku UMKM nantinya akan mendapatkan Rp 2,4 juta dengan anggaran sebesar Rp 28 triliun.

Sri Mulyani menambahkan, stimulus terbaru yang mulai diterapkan yaitu pemerintah memberikan pengurangan beban listrik. Stimulus itu membuat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, tidak lagi mengenakan minimum langganan listrik, khususnya para pengusaha. Stimulus itu kata dia, membutuhkan anggaran Rp 3 triliun.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berdasarkan harga konstan pada kuartal II pada 2020 sebesar Rp 2.589,6 triliun. Jika dibandingkan dengan kuartal I pada 2020, maka ekonomi Indonesia mengalami kontraksi atau minus 4,19 persen. Sementara itu, kumulatifnya pada semester I/2020 mencapai 1,26 persen.

Suhariyanto menjelaskan, jebloknya pertumbuhan ekonomi ini sebagai efek domino Covid-19 di mulai dari masalah kesehatan hingga merembet ke masalah sosial dan ekonomi. "Ini bukan persoalan gampang. Kita bisa melihat negara pada triwulan kedua mengalami kontraksi," katanya.

BISNIS | HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

17 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya