Kembangkan Produk Baru, Indofarma Racik Obat Herbal

Selasa, 4 Agustus 2020 03:23 WIB

Aktivitas penelitian di laboratorium PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran Covid-19 membuka peluang bagi perusahaan farmasi, seperti Indofarma, untuk menciptakan produk baru. Pandemi juga menjadi momentum untuk memulai produksi bahan baku obat di dalam negeri.

Direktur Utama PT Indofarma Tbk, Arief Pramuhanto, menyatakan perusahaannya tengah meracik ramuan herbal. Dari beragam produk yang disiapkan, salah satu di antaranya berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh. "Kami sedang mengusahakan Obat Herbal Terstandar," katanya kepada Tempo, Senin 3 Agustus 2020.

Salah satu pengembangan obat herbal ini dikerjakan bersama PT Mustika Ratu Tbk. Kedua perusahaan meneken kontrak antara 3-5 tahun untuk mengembangkan industri herbal mulai dari produksi hingga pemasaran. Sebagian besar produk obat herbal tersebut menurut Arief nantinya akan dilakukan di fasilitas milik Indofarma.

Inovasi lain yang dipersiapkan Indofarma adalah memproduksi melt blown fabric, bahan baku kain untuk masker. Bahan tersebut saat ini masih dipasok dari luar negeri. Indofarma saat ini telah memproduksi sekitar 4 juta lembar masker untuk digunakan petugas medis. Di akhir kuartal III ini perusahaan menargetkan kenaikan kapasitas produksi hingga 10 juta per bulan.

Induk holding farmasi, PT BioFarma, berinovasi dengan vaksin. Perusahaan tengah mempersiapkan diri untuk memproduksi vaksin Covid-19 pada kuartal I 2021. "Saat ini memasuki uji klinis tahap 3," ujar Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Bahan baku vaksin Covid-19 tesebut didatangkan dari perusahaan asal Cina, Sinovac, pada Juli lalu. Bio Farma menerima 2.400 vaksin yang akan diuji kepada 1.620 orang sukarelawan dengan rentang usia 18-59 tahun. Pengujian dilakukan di Pusat Uji Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, laboratorium milik Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional.

Uji klinis diperkirakan berlangsung selama 6 bulan. Bambang menuturkan selagi melakukan kajian, perusahaan tengah menunggu keputusan pemerintah mengenai rencana produksi, penyaluran vaksin, hingga anggaran produksi. Saat ini pengembangan vaksin tersebut didanai kas perusahaan sepenuhnya.

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia, Tirto Kusnadi, menyatakan pandemi memberikan peluang bagi industri farmasi untuk berinovasi, terutama dengan memulai produksi bahan baku obat secara mandiri. Pandemi

Pasalnya perhatian pemerintah sedang tercurah di sektor tersebut, terbukti dengan banyaknya relaksasi aturan untuk membantu industri farmasi. "Meskipun untuk mencapai kemandirian bahan baku obat masih diperlukan koordinasi dan sinkronisasi di antara kementerian terkait," katanya.

Tirto menyatakan bahan baku obat sulit diproduksi di dalam negeri lantaran membutuhkan biaya yang tak sedikit terutama untuk riset dan pengadaan teknologi. Selain itu industri farmasi diatur dengan ketat. Relaksasi perizinan serta insentif fiskal menurut dia akan sangat membantu pengembangan bahan baku obat lebih cepat terwujud.

<!--more-->

Di balik peluang tersebut, Tirto mengkhawatirkan pertumbuhan produk yang tak terkait Covid-19. Di masa pandemi dia mencatat terdapat penurunan kinerja produksi lantaran permintaan yang turun hingga 60 persen. "Pasien non Covid-19 yang berkunjung ke fasilitas kesehatan menurun," katanya.

Utilisasi pabrik yang kurang dari 50 persen selama tiga bulan terakhir berujung pada pemutusan hubungan kerja dan merumahkan karyawan.

Arus kas distributor obat pun terganggu karena fasilitas kesehatan menunda pembayaran. Total tagihan yang sudah jatuh tempo menurut Tirto mencapai Rp 3 triliun.

"Karena belanja pemerintah masih dominan untuk menggerakkan industri farmasi, upaya untuk meningkatkan dan mempercepat penyerapan anggaran harus menjadi prioritas Kementerian Kesehatan," katanya berharap percepatan tersebut dapat membantu memulihkan arus kas perusahaan.

HENDARTYO HANGGI | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

7 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

9 hari lalu

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

17 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Indofarma Sebut Sudah Bayar THR Karyawan, Dibayar Penuh

24 hari lalu

Indofarma Sebut Sudah Bayar THR Karyawan, Dibayar Penuh

PT Indofarma menyatakan telah membayar THR Idul Fitri bagi karyawannya secara penuh tanpa dicicil.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

25 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

25 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya

Manajemen Indofarma Blak-blakan soal Kondisi Keuangan hingga Tunggak Gaji dan THR Karyawan

26 hari lalu

Manajemen Indofarma Blak-blakan soal Kondisi Keuangan hingga Tunggak Gaji dan THR Karyawan

Sekretaris Perusahaan Indofarma, Warjoko Sumedi membeberkan penyebab keuangan perusahaan yang merugi selama tiga tahun belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

27 hari lalu

Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

Sekretaris Perusahaan PT Indofarma (Persero) Tbk. Warjoko Sumedi angkat bicara menanggapi desakan para karyawan yang meminta pembayaran gaji dan THR.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Minta Rancangan APBN Dibahas dengan Prabowo, Sri Mulyani Sebut Makan Siang Gratis Bisa Jalan Tahun Depan

27 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Minta Rancangan APBN Dibahas dengan Prabowo, Sri Mulyani Sebut Makan Siang Gratis Bisa Jalan Tahun Depan

Terpopuler: Jokowi meminta rancangan APBN 2025 dibahas dengan pemerintah Prabowo, Sri Mulyani sebut program makan siang gratis bisa jalan tahun depan.

Baca Selengkapnya