Klaster Covid-19 Perkantoran Merebak, Mandiri Sekuritas: Tak Ada Kasus Positif

Sabtu, 1 Agustus 2020 13:46 WIB

Seorang pengunjung menjajal layanan Mandiri Sekuritas Online Trading (MOST) yang berbasis mobile saat peluncuran aplikasi tersebut di Jakarta, (1/11). ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Deputy Head of Digital Marketing, Corporate Secretary and Communications PT Mandiri Sekuritas Nadya Siregar memastikan bahwa tidak terdapat kasus positif Covid-19 di Kantor Mandiri Sekuritas. Pernyataan tersebut merespons pemberitaan mengenai klaster Covid-19 di perkantoran BUMN, di mana di dalamnya terdapat 1 kasus dari Mandiri Sekuritas.

"Konfirmasi ini kami sampaikan setelah melakukan proses swab test kepada para karyawan yang bekerja di kantor (Work from Office/ WFO)," kata Nadya dalam keterangan resmi, Sabtu, 1 Agustus 2020.

Nadya menjelaskan, Mandiri Sekuritas telah menjalankan sistem Work from Home (WFH) dan WFO secara bergantian sejak 16 Maret 2020. Selain itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19, perusahaan juga mewajibkan penggunaan masker, physical distancing, menyediakan hand sanitizer di setiap ruangan area kantor, dan menjaga kebersihan kepada seluruh karyawan serta tamu di lingkungan kantor.

Segmen bisnis ritel Mandiri Sekuritas tercatat tumbuh pesat pada semester I/2020. Perseroan pun optimistis dapat terus mengerek jumlah investor ritelnya hingga akhir tahun nanti. Sepanjang paruh pertama 2020, anak usaha Bank Mandiri ini membukukan pertumbuhan investor ritel yang signifikan, baik secara jumlah nasabah maupun nilai rata-rata transaksi harian nasabah ritel.

Tercatat, selama enam bulan pertama tahun 2020, Mandiri Sekuritas mencatatkan peningkatan sebanyak lebih dari 26.000 nasabah baru untuk segmen retail menjadi total 145 ribu nasabah. Adapun nilai rata-rata transaksi harian nasabah retail yang naik 32 persen yoy menjadi Rp 396 miliar, ini kemudian berlanjut pada total pendapatan dari segmen ritel yang tumbuh 19 persen yoy.

Advertising
Advertising

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro menyebutkan pandemi mendorong masyarakat untuk mengelola keuangan lebih baik dan berinvestasi guna mengantisipasi kebutuhan dana darurat. Dengan begitu, lebih banyak investor baru yang masuk ke pasar.

“Selama WFH banyak investor baru terutama rirel yang masuk ke market. Dengan kondisi market tahun lalu yang tidak baik, isu pasar modal dan lainnya. Justru pas WFH memberikan kesempatan investor untuk investasi di saham yang fundamentalnya baik,” kata Dannif, Kamis, 23 Juli 2020.

BISNIS

Berita terkait

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

22 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

34 hari lalu

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".

Baca Selengkapnya

Pasca Pemilu, Analis Ungkap 2 Faktor Fundamental Penentu Arah IHSG ke Depan

22 Februari 2024

Pasca Pemilu, Analis Ungkap 2 Faktor Fundamental Penentu Arah IHSG ke Depan

Kepala riset PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengungkapkan dua faktor yang akan lebih menentukan arah pergerakan IHSG Indonesia ke depan pasca Pemilu.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

21 Februari 2024

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

OJK OJK mencatat nilai penggalangan dana dari 59 emiten yang antre IPO tersebut sebesar Rp 9,20 triliun.

Baca Selengkapnya

Mandiri Sekuritas Prediksi The Fed Pangkas Suku Bunga 125 Basis Poin Tahun Ini

29 Januari 2024

Mandiri Sekuritas Prediksi The Fed Pangkas Suku Bunga 125 Basis Poin Tahun Ini

Mandiri Sekuritas memproyeksikan bank sentral AS The Fed akan memangkas suku bunganya pada tahun ini. Bagaimana analisisnya?

Baca Selengkapnya

Mirae Asset Prediksi Pasar Saham Menguat pada Semester II 2024, Apa Pemicunya?

25 Januari 2024

Mirae Asset Prediksi Pasar Saham Menguat pada Semester II 2024, Apa Pemicunya?

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis minat investasi masyarakat di pasar saham akan membaik pada semester II tahun ini.

Baca Selengkapnya

Luncurkan RDN Syariah, BSI Dorong Perkembangan Pasar Modal Syariah

18 Januari 2024

Luncurkan RDN Syariah, BSI Dorong Perkembangan Pasar Modal Syariah

Mempercepat pasar modal syariah, BSI berkolaborasi dengan Anggota Bursa Sharia Online Trading System.

Baca Selengkapnya

BEI: Tujuh Perusahaan IPO Selama Sepekan, Dana yang Berhasil Dihimpun Capai Rp 1,33 Triliun

11 Januari 2024

BEI: Tujuh Perusahaan IPO Selama Sepekan, Dana yang Berhasil Dihimpun Capai Rp 1,33 Triliun

BEI menyatakan masih terdapat 29 perusahaan dalam antrean (pipeline) untuk mencatatkan saham di BEI pada 2024.

Baca Selengkapnya

Mandiri Sekuritas Gandeng BSI Luncurkan Layanan Investasi Syariah

10 Januari 2024

Mandiri Sekuritas Gandeng BSI Luncurkan Layanan Investasi Syariah

PT Mandiri Sekuritas berkolaborasi dengan BSI meluncurkan layanan investasi serba syariah. Apa kelebihannya?

Baca Selengkapnya

Gandeng Mandiri Sekuritas, BSI Target Jumlah Nasabah Tumbuh hingga 15 Persen Tiap Tahun

9 Januari 2024

Gandeng Mandiri Sekuritas, BSI Target Jumlah Nasabah Tumbuh hingga 15 Persen Tiap Tahun

Melalui kolaborasi dengan Mandiri Sekuritas, BSI menargetkan pertumbuhan jumlah nasabah 10 sampai 15 persen setiap tahun.

Baca Selengkapnya