Dampak Resesi Amerika, Rupiah Pekan Depan Diprediksi Masih Loyo

Jumat, 31 Juli 2020 20:30 WIB

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Pergerakan rupiah di pasar spot pada pembukaan perdagangan Senin, 3 Agustus 2020, diperkirakan masih loyo di kisaran Rp 14.650. Rupiah melemah ditengarai terpengaruh oleh faktor eksternal, yakni resesi Amerika Serikat.

“Sampai 31 Juli, sudah ada beberapa negara yang terkena resesi dimulai dari Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, Australia, lalu lari ke Jerman dan akhirnya Amerika Serikat. Kemungkinan ini berdampak pada rupiah kita yang akan dibuka langsung melemah signifikan pekan depan,” kata Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim saat dihubungi pada Jumat, 31 Juli 2020.

Ibrahim mengatakan, resesi Amerika membuka peluang jumlah pengangguran di negara tersebut bertambah banyak sehingga situsai ini bisa menyebabkan indeks dolar menguat. Dalam kondisi tersebut, pergerakan mata uang di seluruh dunia berada pada jurang ketidakpastian.

Apalagi, Amerika menguasai 20 persen perekonomian secara global. Bagi Indonesia, resesi Negeri Abang Sam menjadi pukulan berat karena negara tersebut merupakan tujuan ekspor terbesar selain Cina.

Sedangkan dari dalam negeri, mata uang garuda diprediksi loyo lantaran adanya perpanjangan masa PSBB transisi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Kalau diperpanjang sampai Agustus, akan berbahaya. Kalau masih masa PSBB transisi, PDB Indonesia akan negatif pada kuartal III,” katanya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Perpanjangan PSBB transisi, tutur Ibrahim, juga akan membuat pasar apatis. Bukan tidak mungkin, kata dia, nilai tukar rupiah terhadap dolar akan melemah tajam ke level Rp 15 ribu.

Pergerakan rupiah pada penutupan perdagangan Kamis, 30 Juli 2020 bertengger di level Rp 14.600 atau melemah 58 poin. Sedangkan sehari sebelumnya, rupiah ditutup di level Rp 14.543 per dolar Amerika Serikat.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

10 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

15 jam lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

20 jam lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

2 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

4 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

4 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

5 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

5 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya