Semester I 2020, Bank CIMB Niaga Raup Laba Bersih Rp 1,74 Triliun
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 31 Juli 2020 08:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk. sepanjang semester satu tahun 2020 mencatat membukukan laba bersih sebesar Rp 1,74 triliun (konsolidasi), menghasilkan earning per share Rp 66,17. Perolehan laba tersebut berasal dari pendapatan bunga bersih senilai Rp 6,2 triliun.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan ada banyak sektor usaha yang dihadapkan dengan tantangan yang berbeda sebagai dampak dari pandemi Covid-19. "Dalam industri perbankan, mengelola kualitas aset dan membantu mengarahkan nasabah pada masa sulit ini merupakan bagian dari prioritas utama kami," ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis, 30 Juli 2020.
Di saat yang sama, kata Tigor, Bank CIMB Niaga juga mengedepankan tindakan pencegahan yang ekstra untuk melindungi kesehatan dan keamanan karyawan. "Serta fokus pada likuiditas, kecukupan modal, dan menjaga efisiensi operasional bank."
Dari sisi intermediasi secara konsolidasi, emiten berkode saham BNGA ini menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp 186,1 triliun selama Januari - Juni 2020. Penyumbang utamanya berasal dari segmen bisnis konsumer.
"Kredit pemilikan rumah kami tumbuh 9,2 persen secara year on year (yoy), sedangkan kredit pemilikan mobil tumbuh 4,7 persen," ujar Tigor.
Pada paruh pertama tahun ini, total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank CIMB Niaga tercatat sebesar Rp 203,7 triliun dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 61,0 persen. Adapun giro dan tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 17,8 persen (yoy) dan 15,5 persen.
Kondisi ini, menurut Tigor, sejalan dengan komitmen bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan conSumer experience. "Kami terus meningkatkan digital engagement dengan para nasabah dengan menawarkan tampilan baru yang lebih modern, serta kemampuan transaksi yang komprehensif," tuturnya.
<!--more-->
Dengan penyempurnaan platform internet banking dari CIMB Clicks menjadi OCTO Clicks, diharapkan bisa memberikan pengalaman perbankan digital yang semakin mudah dan lengkap kepada nasabah. "Sekaligus memenuhi preferensi nasabah yang semakin meningkat untuk melakukan transaksi secara digital," kata Tigor.
Sementara perkembangan kredit dan DPK membuat total aset perseroan mencapai R p274,4 triliun per 30 Juni 2020. "Dengan begitu, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset."
Lebih lanjut, rasio kecukupan permodalan (capital adequacy ratio/CAR) CIMB Niaga tercatat di level 19,9 persen per 30 Juni 2020. Untuk porsi pembentukan CKPN terhadap aset produktif pada semester I/2020 adalah sebesar 4,58 persen.
Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Bank CIMB Niaga mencapai 3,89 persen (gross) dan 1,87 persen (net). Sementara tingkat pengembalian aset atau Return on Assets (ROA) dan rasio pengembalian ekuitas atau Return on Equity (ROE) Bank CIMB Niaga pada semester I/2020 masing-masing sebesar 1,67 persen dan 9,4 persen.
Perolehan net interest margin (NIM) Bank CIMB Niaga pada akhir Juni sebesar 5,05 persen. Untuk efisiensi operasional, BNGA masih tergolong efisien yang tercermin dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 84,43 persen.
Sesuai dengan fokus perseroan untuk menjaga likuiditas, rasio antara total pinjaman bank dan total simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) pada periode tersebut juga cukup longgar yakni 89,84 persen. Sementara itu, liquidty coverage ratio (LCR) 178,94 persen dan net stable funding ratio (NSFR) 107,83 persen pada semester I tahun 2020.
BISNIS