KKP Perkenalkan Trawl, Warganet Sebut Nama Susi Pudjiastuti

Kamis, 30 Juli 2020 08:35 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan baru, Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti dalam acara serah terima jabatan di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Oktober 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP memperkenalkan pelbagai jenis alat tangkap trawl atau pukat hela kepada warganet melalui akun media sosial Twitter, @kkpgoid. Macam-macam alat tangkap tersebut dibahas dalam sebuah utas pendek.

"Alat penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia menurut jenisnya terdiri dari 10 kelompok lho #SahabatBahari. Untuk kali ini kita akan membahas beragam jenis trawl dahulu, ya," tulis akun resmi KKP, Rabu, 29 Juli 2020.

Adapun pukat itu memiliki lima jenis berbeda. Kelimanya adalah beam trawls atau pukat hela dasar berpalang, otter trawls atau pukat hela dasar berpapan, pair trawls atau pukat hela dasar dua kapal, shrimps trawls atau pukat hela dasar udang, dan nephrops trawls.

Kementerian menulis, trawl merupakan kelompok penangkapan ikan yang terbuat dari jaring berkantong. Jaring tersebut pun disebut telah dilengkapi dengan alat pembuka mulut jaring. Namun, ada juga yang tidak dilengkapi dengan alat itu.

Sebagai penanda akhir utasnya, Kementerian menanyakan warganet seputar jenis-jenis pukat itu. "#SahabatBahari sudah pernah melihat trawl jenis apa?" tulis Kementerian.

Sejumlah warganet pun memberikan tanggapan hampir seragam. Rata-rata, mereka menyangsikan penggunaan alat tangkap itu. Bahkan ada yang membandingkannya dengan kebijakan menteri terdahulu, Susi Pudjiastuti.

Andre Rachmat Scabra misalnya mepertanyakan diizinkannya trawl tersebut. "Beda kepala, beda kebijakan. Sangat Kelihatan beda kepemimpinan praktisi dan politisi... #SahabatBahari nampaknya lebih suka dengan Bu Susi..hmm, bagaimana menurut Mimin?" seperti dikutip dari cuitan @andreScabra_.

Ada juga pemilik akun @fandaaa misalnya, menanyakan keamanan alat tangkap ini bagi ekosistem. "Apakah penggunaan trawl ini aman bagi ekosistem laut? Kemudian bagaimana penggunaannya, apa kapal nelayan juga bisa menggunakannya?" tuturnya.

<!--more-->

Sedangkan akun @virza1 menanyakan alasan penggunaan alat tangkap yang ditengarai merusak ekosistem. "Koq alat tangkap tdk ramah ekosistem dan tdk berkelanjutan malah dipromosikan, bgm ini pa presiden @jokowi???" ucapnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sebelumnya telah mengizinkan nelayan menggunakan delapan jenis alat tangkap ikan. Ada beberapa alat yang sebelummnya dilarang sesuai dengan Keputusan Menteri Nomor 86 Tahun 2016 tentang Produktifitas Kapal Penangkap Ikan, kini diizinkan.

Adapun penetapan alat tangkap ikan ini dilakukan setelah pemerintah mengkaji lebih jauh tentang Instruksi Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor B.717/MEN-KP/11/2019 soal Kajian terhadap Peraturan Bidang Kelautan dan Perikanan. Tak berselang lama setelah kebijakan itu tersiar, kelompok nelayan pantura di Kabupaten Indramayu menyatakan kekhawatiranya. Nelayan setempat mengatakan alat tangkap seperti trawl membuat nelayan resah.

"Kami menolak tegas adanya kebijakan terkait penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan," kata koordinator nelayan pantura Indramayu Junedi di Indramayu, Sabtu, 18 Juli 2020.

Aktivis lingkungan Chalid Muhammad juga sempat menyinggung perkara penggunaan alat tangkap dalam surat permohonan pengunduran dirinya sebagai Tim Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan. Chalid menyarankan Kementerian yang dipimpin Edhy Prabowo segera melakukan pembahasan mendalam terkait kebijakan alat tangkap agar tak menimbulkan gesekan.

“Kebijakan KKP terkait dengan alat tangkap adalah salah satu kebijakan yang mendapat perhatian publik secara berbeda,” tuturnya, 17 Juli 2020 lalu.

Chalid menyatakan diskusi serius perlu dilakukan agar semua pihak punya persepsi yang sama perihal alat tangkap. Dengan begitu, potensi konflik antar-nelayan di kemudian hari bisa terhindarkan.

Berita terkait

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

11 jam lalu

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

6 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

6 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

8 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

13 hari lalu

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

ABK yang lari dari kapal ikan asing loncat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu tak selamat.

Baca Selengkapnya

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

15 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya