Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir (kanan) dan wakilnya, Kartika Wirjoatmodjo, memberikan keterangan seusai rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta Pusat, Selasa, 29 Oktober 2019. Rapat tersebut membahas proyek kereta layang ringan atau LRT Cibubur-Dukuh Atas yang akan beroperasi pada 2021. TEMPO/Francisca Christy Rosana
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara mencatat bank-bank Himbara hingga 22 Juli 2020 telah menyalurkan kredit baru dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp 43,5 triliun.
"Ini menjangkau jumlah debitur yang mendekati 500 ribu debitur," ujar Wakil Menteri BUMNKartika Wirjoatmodjo dalam diskusi daring, Selasa, 28 Juli 2020. Penyaluran tersebut pun saat ini mencapai 145 persen dari dana yang ditempatkan pemerintah.
Sebelumnya, pemerintah menempatkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp 30 triliun di Himbara pada 25 Juni 2020. Himbara diminta untuk melakukan leverage penyaluran sebanyak tiga kali dari dana yang ditempatkan pemerintah.
Semenjak ada penempatan dana tersebut, Kartika mengatakan penyaluran kredit perbankan mulai membaik. Hal ini, menurut dia, dibuktikan dengan adanya penyaluran kredit yang cukup besar dari bank-bank penerima penempatan dana tersebut.
"Terasa sekali minat penarikan kredit baru mulai membaik. Setelah adanya penempatan dana Rp 30 triliun di akhir Juni, ini sebulan kemudian para bank sudah menyalurkan dalam skala yang cukup besar," ujar bekas Direktur Utama Bank Mandiri itu.
Misalnya saja BRI yang sudah mengucurkan kredit sebesar Rp 21, triliun. Angka tersebut, kata Kartika, adalah sekitar dua kali lipat dari nominal dana yang ditempatkan pemerintah sebesar Rp 10 triliun. Contoh lainnya adalah Bank Mandiri yang sudah menyalurkan hampir Rp 15 triliun dari dana yang ditempatkan sebanyak Rp 10 triliun.
Adapun Bank Himbara lainnya, BTN dan BNI, masing-masing baru menyalurkan Rp 3 triliun dan Rp 6 triliun. Dua bank tersebut sebelumnya menerima penempatan dana masing-masing Rp 5 triliun.
"Ini diharapkan terus berjalan sampai nanti Agustus. Kalau nanti skala leverage yang diminta kemenkeu tercapai, kita berharap ada tambahan penempatan dana, supaya punya peluru untuk lebih agresif salurkan kredit," ujar Kartika.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
5 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.
Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter
5 hari lalu
Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa kementeriannya sedang berdiskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM soal rencana izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia.