2 Kali Jadi Menteri saat Krisis, Sri Mulyani: Namanya Juga Takdir

Jumat, 24 Juli 2020 18:32 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan kisahnya menjadi menteri dalam dua kondisi krisis ekonomi dunia, yaitu pada 2008-2009 dan pada 2020.

"Kita enggak tahu, namanya juga takdir. tapi pengalaman krisis masa lalu memberikan banyak sekali manfaat untuk kita lebih cepat," ujar dia dalam sebuah diskusi daring, Jumat, 24 Juli 2020.

Sri Mulyani mengatakan dirinya banyak belajar dari pengalaman krisis masa lalu. Sehingga, bisa lebih cepat dalam bersikap dan mengusulkan kebijakan kala Indonesia mengalami pandemi awal tahun ini.

"Makanya lihat Indonesia begitu Covid-19 terjadi di Maret, kami sampaikan presiden buat Perpu agar APBN direlaksasi. Itu indonesia termasuk yang cepat dibanding negara lain. Negara lain mengumumkan, kita sudah memutuskan," ujar dia.

Kala itu, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2020 dikeluarkan salah satunya agar pemerintah bisa mengubah APBN 2020 guna memenuhi kebutuhan penanganan Covid-19.

Ia mengatakan kebijakan tersebut sempat dikhawatirkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat lantaran pemerintah dinilai mau memutuskan sendiri APBN tanpa berkonsultasi.

Namun, Sri Mulyani mengatakan situasi tersebut adalah keadaan genting yang memaksa. Sehingga, pemerintah pun harus membuat langkah luar biasa melalui Perpu. Ia mengatakan kecepatan dalam bersikap itu diperolehnya dari pengalaman krisis pada periode di masa lampau.

<!--more-->

"Kenapa bisa melakukan formulasi cepat? karena saya sendiri pernah mengalami krisis tahun 2008-2009, jadi saya tahu bisa terjadi seperti ini. Atau 1997-1998, kalau terjadi masyarakat maka akan terjadi kondisi sosial seperti ini, jadi kami antisipasi," ujar Sri Mulyani. "Jadi manfaat punya pengalaman krisis adalah memberikan kita kecepatan untuk bersikap, meskipun sekarang struggle."

Sebelum mengalami krisis Covid-19, Sri Mulyani pernah merasakan menjadi menteri di tengah krisis keuangan 2008. Sri Mulyani kala itu menjabat Menteri Keuangan di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak 2005. Ia mengatakan pada periode tersebut sebenarnya ekonomi dunia sedang positif dengan boomingnya ekonomi.

Namun, kemudian terjadi masalah Lehman Brothers di Amerika Serikat dan seluruh dunia mengalami dampak luar biasa. Kala itu, krisis dipicu oleh sektor keuangan yang menyebabkan kebangkrutan pada perbankan di AS maupun di Eropa.

"Perbankan yang rusak itu spill overnya ke sektor riil karena kemudian perusahaan-perusahaan tidak bisa mengakses kredit. Kemudian kita mengalami kredit macet karena terjadi kepanikan," ujar dia. Waktu itu, ekonomi Indonesia berhasil bertahan dan tetap tumbuh positif sekitar 4,8 persen.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

9 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

2 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya