Rizal Ramli Anggap Lockdown 1 Bulan Efektif Tekan Covid-19

Jumat, 24 Juli 2020 08:59 WIB

Mantan Menteri Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, yang sejak 5 Maret 2018 lalu mendeklarasikan diri siap maju menjadi calon presiden dalam pemilihan presiden 2019, kembali 'berkampanye' akan mengubah Indonesia dalam tiga hari jika terpilih menjadi Presiden. Hal itu diungkapkan Rizal saat memberi sambutan sebelum melepas rombongan mudik ke Padang di Masjid At-Tin, Jakarta Timur pada Ahad, 17 Juni 2018. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli menganggap penerapan lockdown atau karantina wilayah total selama dua minggu sampai satu bulan lebih efektif menyelesaikan masalah penyebaran virus corona Covid-19.

"Karena kalau Corona selesai, ekonomi otomatis membaik," kata Rizal dalam diskusi virtual, Kamis, 22 Juli 2020.

Jika lockdown diterapkan, kata dia, selama satu bulan pemerintah harus memberi makan kepada rakyat yang miskin dan pekerja harian.

Menurut dia, penerapan lockdown total akan membuat pemerintah mengeluarkan biaya yang besar. "Tapi cuma buat satu bulan, setelah itu dampak economic-nya kecil," ujarnya.

Sedangkan, dia menilai kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB merupakan kebijakan yang ragu-ragu. Dia melihat penerapan PSBB sudah enam bulan lebih dan nantinya akan terus berlanjut, karena Indonesia ternyata belum mencapai puncak penularan Covid-19.

"Memang biaya financial (PSBB) lebih sedikit, tapi dampak economic cost-nya jauh lebih besar dengan cara menclamencle begini," kata dia.

Beberapa daerah telah menerapkan PSBB untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Namun, PSBB belakangan ini juga sudah mulai dilonggarkan agar perekonomian kembali bergerak dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Adapun secara nasional tercatat kasus positif Covid-19 sebanyak 93.657 orang, 36.911 orang dalam perawatan, 52.194 sembuh, dan 4.576 orang meninggal.
<!--more-->
Pada Mei lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengingatkan masyarakat agar disiplin mengikuti protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

"Sudah beruntung sejak awal pemerintah memilih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, bukan karantina wilayah atau lockdown," kata Jokowi dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis, 7 Mei 2020.

Sebelumnya, Jokowi juga mengungkapkan alasan mengapa ia tidak memilih karantina wilayah alias lockdown seperti negara-negara lain untuk mengatasi penyebaran virus corona Covid-19.

"Kemudian kenapa ada yang bertanya kenapa kebijakan lockdown tidak kita lakukan, perlu saya sampaikan setiap negara memiliki karakter, budaya, kedisplinan yang berbeda-beda, oleh itu kita tidak memilih jalan itu," kata dia, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

HENDARTYO HANGGI I DEWI NURITA

Berita terkait

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

5 jam lalu

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

6 jam lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

6 jam lalu

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.

Baca Selengkapnya

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

7 jam lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

8 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

9 jam lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

9 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

9 jam lalu

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang meminta hakim menghukum Rocky Gerung untuk tidak berbicara di berbagai forum.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

9 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

10 jam lalu

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya