Tingkat Hunian Properti Ritel di Jakarta Stagnan 86,7 Persen

Kamis, 23 Juli 2020 14:10 WIB

Para agen penjual rumah tengah menawarkan rumah tinggal pada pameran Properti di sebuah Mall kawasan Jakarta, 21 Maret 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan properti Knight Frank Indonesia memprediksi tingkat hunian atau okupansi properti ritel di Jakarta pada semester I di 2020 masih stagnan di kisaran 86,7 persen. Angka ini menurun ketimbang periode semester II tahun lalu di kisaran 86,8 persen.

Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat dalam, menjelaskan meski ada koreksi sekitar 0,1 persen, penurunan okupansi tidak signifikan. "Kami masih berkesimpulan masih berada pada kondisi stagnan. Pada semester ini, segala bentuk pandemi secara tercatat di atas kertas belum terlalu terlihat. Mungkin akan kita lihat dalam beberapa bulan ke depan," katanya, Kamis, 23 Julo 203.

Untuk tingkat okupansi pada kelas Premium A dan kelas A yang mencapai 35,5 persen, menurut Syarifah, pasokan ritel juga masih berada pada kondisi stabil. Begitu pula mengenai tingkat harga meski ada kecenderungan kenaikan di kisaran 0,5 persen.

Meski begitu, tingkat okupansi di kelas C dinilai berada pada posisi yang rentan sehingga perlu ada strategi bertahan di masa yang menantang seperti saat ini. Pasalnya, kelas atas dinilai lebih mampu beradaptasi menerapkan protokol kesehatan dengan penerapan teknologi pintar.

Syarifah menilai ritel kelas C perlu memikirkan strategi bertahan di era ini. "Karena menghadapi new normal banyak hal yang diadaptasi, banyak hal perlu dipertimbangkan untuk diterapkan dan untuk memacu penjualan," ucapnya.

<!--more-->

Secara umum, pasokan properti ritel di Jakarta sepanjang semester I-2020 mencapai 4,74 juta meter persegi. Tidak ada tambahan pasokan ritel sewa dari 2018 hingga 2020 di angka 3,1 juta meter persegi dan pasokan ritel jual sebanyak 1,6 juta meter persegi. Meski okupansi tetap, okupansi sewa ritel lebih tinggi yakni mencapai 90,3 persen.

Untuk semester II-2020, Syarifah menilai tantangan ke depan akan lebih berat. Ia pun memprediksi akan ada perlambatan okupansi karena sejumlah sektor dan peritel akan habis masa sewa dan harus memutuskan untuk berhenti atau melakukan perpanjangan usaha. "Maka perlu kolaborasi antara pengelola ritel dan peritel untuk bertahan," katanya.

Sementara itu, Associate Director Strategic Consultancy Knight Frank Indonesia Donan Aditria mengatakan kondisi semester II nanti memang menantang. Ia juga menilai akan ada penurunan di sektor ritel khususnya di kelas B dan C.

"Maka perlu upaya extraordinary untuk survive. Mungkin akan ada penurunan sekitar 10 persen dari okupansi yang sekarang," tuturnya.

Properti ritel merupakan salah satu jenis dari properti komersial yaitu properti yang dibangun dan digunakan semata-mata untuk tujuan bisnis. Ada tiga jenis utama properti komersial yaitu ritel (ruko, pusat pertokoan, mal/pusat belanja), perkantoran dan industri.

ANTARA

Berita terkait

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

1 hari lalu

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

16 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

18 hari lalu

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

26 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

27 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

30 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

31 hari lalu

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

Rekayasa jual beli emas Antam Budi Said berujung ditetapkan crazy rich Surabaya ini sebagai tersangka. Sebelumnya sempat dimenangkan PN Surabaya.

Baca Selengkapnya

PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

31 hari lalu

PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebutkan libur panjang Lebaran 2024 berpotensi mendongkrak tingkat hunian hotel.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

33 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

Polda Banten bersama Polda Metro Jaya menangkap buron kasus pemalsuan surat tanah di Pantai Indah Kosambi (PIK 2), Charlie Chandra. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Favorit Tujuan Jastip

36 hari lalu

5 Negara Favorit Tujuan Jastip

Negara mana saja yang selama ini menjadi tujuan utama untuk jastip?

Baca Selengkapnya