Menperin Terkejut Kontribusi Ekspor Manufaktur Lampaui 79 Persen

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 21 Juli 2020 12:20 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian mencatat Industri pengolahan nonmigas masih konsisten menjadi sektor yang memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional. Sepanjang semester I 2020, total nilai pengapalan produk sektor manufaktur menembus hingga US$ 60,76 miliar atau menyumbang 79,52 persen dari keseluruhan angka ekspor nasional yang mencapai US$ 76,41 miliar.

“Terus terang saya cukup surprise dengan hasil kinerja ekspor industri pengolahan nonmigas saat ini. Di luar dugaan, kinerja ekspor sektor industri manufaktur ternyata masih mencatatkan kontribusi yang positif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis, Selasa, 21 Juli 2020.

Agus mengatakan pihaknya terus menjaga keberlangsungan aktivitas industri manufaktur di tanah air, meskipun sedang tertekan karena melambatnya ekonomi dunia dan dampak pandemi Covid-19. Sebab, selama ini sektor industri manufaktur beperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

“Kami bertekad untuk senantiasa menggenjot kinerja industri yang memiliki orientasi ekspor. Dilihat dari sumbangsihnya terhadap struktur nilai ekspor nasional, sektor industri berkontribusi 79,52 persen pada semester I-2020 atau naik dibanding periode yang sama tahun 2019 sebesar 75,47 persen,” paparnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor industri pengolahan nonmigas pada Juni 2020 sebesar US$ 9,6 miliar atau naik 15,96 persen dibanding capaian Mei 2020 yang menyentuh angka US$ 8,3 miliar. Di samping itu, nilai pengapalan produk industri manufaktur pada bulan keenam tahun ini juga mengalami lonjakan 7 persen dibanding capaian pada Juni 2019 yang tercatat sekitar US$ 9 miliar.

“Neraca perdagangan industri pengolahan nonmigas pada bulan Juni 2020 mencatatkan surplus sebesar US$ 531,47 juta,” ungkap Agus. Dilihat dari volumenya, ekspor industri manufaktur pada Juni 2020 tercatat sebesar 8,87 juta ton atau menanjak 9,28 persen dibanding Mei 2020 yang mencapai 8,12 juta ton.

Adapun sektor industri makanan dan minuman menjadi penyumbang devisa terbesar dari capaian nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada Juni 2020, yang tercatat mencapai US$ 2,23 miliar. Disusul selanjutnya oleh ekspor dari industri logam dasar yang menembus US$ 1,67 miliar, kemudian pengapalan produk industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar US$ 1 miliar.

Sementara itu, sektor yang mengalami kenaikan ekspor di atas 30 persen dari bulan sebelumnya meliputi industri pencetakan dan reproduksi media rekaman yang naik sebesar 228,63 persen dengan nilai ekspor US$ 2,55 juta. Selanjutnya, industri alat angkutan lainnya, naik 74,15 persen dengan nilai ekspor US$ 131,83 juta; industri peralatan listrik, naik 50,39 persen dengan nilai ekspor US$ 383,55 juta, dan industri tekstil, naik 45,38 persen dengan nilai ekspor US$ 271,38 juta.

Berikutnya, industri barang galian bukan logam, naik 44,19 persen dengan nilai ekspor US$ 83,85 juta; industri kendaraan bermotor, trailer, dan semitrailer, naik 37,98 persen dengan nilai ekspor US$ 223,69 juta; industri pakaian jadi (naik 37,90 persen dengan nilai ekspor US$ 561,76 juta; industri komputer, barang elektronik, dan optik, naik 36,79 persen dengan nilai ekspor US$ 520,11 juta; serta industri karet, barang dari karet, dan plastik, naik 35,95 persen dengan nilai ekspor US$ 486,36 juta.

Sementara, sektor-sektor yang mengalami peningkatan ekspor di atas 30 persen dari periode tahun sebelumnya antara lain industri furnitur yang naik sebesar 80,87 persen dengan nilai ekspor US$ 164,70 juta, kemudian industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional, naik 42,41 persen dengan nilai ekspor US$ 58,37 juta.

Disusul industri pengolahan tembakau, naik 42,38 persen dengan nilai ekspor US$ 104,23 juta; industri pencetakan dan reproduksi media rekaman, naik 41,38 persen dengan nilai ekspor US$ 2,55 juta, serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, naik 40,76 persen dengan nilai ekspor US$ 433,07 juta.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

6 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

1 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

7 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

9 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya