Alasan UMKM Buka Toko di Banyak E-commerce Menurut Blibli

Senin, 20 Juli 2020 19:13 WIB

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) acap membuka toko di lebih dari satu platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, hingga Bukalapak. Vice President of Galeri Indonesia Blibli Andreas Pramaditya mengatakan mereka umumnya ingin membuka akses pasar seluas-luasnya.

UMKM juga ingin menjajal semua dan dia melihat produknya laku di mana,” kata Andreas dalam diskusi daring bersama Akurat.co, Senin, 20 Juli 2020.

Pelaku UMKM, tutur Andreas, umumnya akan menganalisis di platform mana produknya tersebut banyak diburu oleh pembeli dari transaksi yang dihasilkan. Data yang dikumpulkan kemudian bisa menjadi bahan evaluasi bagi pemilik usaha untuk menyusun strategi pemasaran.

Andreas menjelaskan, saat ini berbelanja melalui platform digital sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, terutama generasi milenial. Kondisi yang terjadi sekarang tentu berbeda dengan 5-6 tahun lalu, yang kala itu masyarakat masih enggan bertransaksi melalui daring lantaran khawatir tertipu.

Maraknya tren berbelanja daring terbukti dari meningkatnya jumlah pelaku UMKM yang bergabung dengan platform e-commerce. Andreas mencatat, hingga hari ini terdapat 27 ribu pelaku UMKM di seluruh Indonesia yang tergabung dalam Galeri Blibli. Total produk yang dipasarkan pun mencapai 350 ribu unit.

Untuk membantu UMKM berkembang, Andreas menyebut Blibli menggandeng pelbagai lembaga seperti Badan Ekonomi Kreatif untuk memilih merchant-merchant yang memiliki produk layak ekspor. “Ada beberapa lembaga membantu UMKM untuk tapi tidak bisa semua, karena negara tujuan punya syarat,” tuturnya.

Adapun Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) sedang mendorong seluruh pelaku UMKM untuk go digital. Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Nasrun mengatakan sampai akhir tahun, pihaknya menargetkan 10 juta pelaku usaha UMKM bergabung dengan platform online.

Ia menerangkan, saat ini baru 8 juta UMKM yang memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produknya. Jumlah ini setara dengan 13 persen dari total jumlah UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia, yakni mencapai 60 juta.

“Kami mendorong tidak hanya pemasaran saja yang go digital, tapi juga akses pembiayaan dan laporan keuangan. Kami sudah sediakan aplikasi laporan keuangan sehingga UMKM bisa menyajikan laba rugi lebih meyakinkan,” ucapnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

20 jam lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

2 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

2 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

2 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

2 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

3 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

3 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

5 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya