Tangani Covid, Gubernur BI: Penyerapan Anggaran Sangat Penting

Jumat, 17 Juli 2020 13:15 WIB

Wartawan tengah melihat secara daring pemaparan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu, 29 April 2020. Bank Indonesia (BI) mengumumkan bid yang masuk untuk Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 44,4 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penyerapan anggaran jadi sangat penting untuk atasi dampak pandemi Covid-19.

"Dalam aktivitas ekonomi yang sangat terbatas, realisasi anggaran sangat diperlukan. Dan pemerintah dalam Perpres terakhir, APBN dibesarkan 6,37 persen dari PDB atau membutuhkan dana Rp 903 triliun," kata Perry dalam diskusi virtual Jumat, 17 Juli 2020.

Menurutnya, BI juga sudah siap dan komitmen dengan pemerintah untuk membiaya sebagain dari dana penanganan Covid-19. Dia mengatakan Rp 397 triliun untuk kesehatan, jaminan sosial, pelayanan umum, dana dari BI dengan SBN langsung.

BI, kata dia, juga berkomitmen bersama pemerintah untuk berbagi beban memulihkan UMKM dan korporasi dan insentif usaha yang lain.

"Itu gotong royong sinegri. Sinergi fiskal moneter yang kuat sehingg pemerintah bisa untuk terus merealisasi anggaran. Bu menteri(Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati) sama saya mengupayakan agar realsiasi anggaran bisa lebih cepat dan BI berkomitemen berbagi beban biayanya" kata dia.

Advertising
Advertising

Langkah untuk atasi dampak pandemi, yaitu harus patuh pada protokol Covid-19. Bahwa, kata dia, new normal adalah new lifedata-style, approach, dan new model bisnis berdampingan dengan Covid-19. Menurutnya, kalau tidak disiplin akan second wave penyebaran virus.

"Mari bantu Satgas nasional, daerah, dari masyarakat, patuhi protokol Covid agar bisa kembali aktivitas tanpa timbulkan second wave," ujar dia.

<!--more-->

Selanjutnya, langkah yang diperlukan yaitu mulai membuka sektor produktif dengan new normal atau tetap mengikuti protokol Covid. Adapun, kata dia, pemerintah telah menyatakan sembilan sektor dibuka termasuk pariwisata.

Dia menuturkan survei BI menunjukkan minat masyarakat yang datang ke Bali pada bulan Mei di bawah 50 persen, sedangkan Juni sudah di atas 60 persen. "Masalahnya masyarakat masih takut, aman gak dari Covid," kata Perry.

Di sektor perbankan, juga kata Perry dari Maret Juni bank bekerja kerja keras untuk restukturisasi kredit. Selain itu perlu digitalisasi sektor ekonomi khususnya UMKM. "Sehingga jadi sumber pertumbuhan ekonomi baru," ujarnya.

HENDARTYO HANGGI3

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

18 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya