Terawan: Jika Gerakan Masker Sukses, Serapan Anggaran Jadi Rendah
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 15 Juli 2020 20:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan serapan anggaran Kementerian Kesehatan untuk biaya perawatan pasien Covid-19 bakal turun apabila gerakan pakai masker sukses digaungkan.
"Dari protokol kesehatan juga sekarang ada gerakan pakai masker secara masif. Ini sangat tepat. Otomatis Kalau ini berhasil sukses ya penyerapan anggaran untuk biaya pasien akan turun," ujar Terawan dalam rapat bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 15 Juli 2020.
Sebelumnya, pada awal Juli 2020, Kementerian Keuangan mencatat penyerapan anggaran bidang kesehatan baru 5,12 persen dari total alokasi anggaran sebesar Rp 87,55 triliun untuk penanganan Covid-19.
Anggaran yang tersalurkan ini meningkat tipis dibandingkan dengan perkembangan terakhir, per 24 Juni 2020, yang tercatat sebesar 4,68 persen.
Terawan mengatakan rendahnya penyerapan anggaran salah satunya terjadi pada pembayaran jasa Rumah Sakit dan santunan bagi tenaga kesehatan yang meninggal. "Di sini (anggaran pembayaran Rumah Sakit) kalau penyerapannya kurang kan berarti pasiennya kurang, sedikit. Santunan tenaga medis juga kalau penyerapannya kurang berarti yang meninggal sedikit. Ini yang agak berbeda," ujar Terawan.
Sebaliknya, ujar Terawan, kalau penyerapan pada pembayaran rumah sakit sangat besar, artinya pasien yang sakit pun banyak. Begitu pula pada anggaran santunan kematian untuk tenaga medis. Ia mengatakan akan sangat berhati-hati dalam membayarkan jasa rumah sakit untuk menghindari terjadinya moral hazard.
<!--more-->
"Ini berbeda dengan belanja modal dan barang. Anggaran terbesar dari Kemenkes yang disetujui dari Rp 25,7 triliun sebagian besar Rp 22 triliun adalah untuk pembayaran Rumah Sakit dan Rp 1,9 triliun lebih untuk insentif tenaga kesehatan dan santunan kematian," kata Terawan.
Rendahnya serapan anggaran Kemenkes menjadi sorotan dalam rapat pemerintah bersama Banggar DPR. Ketua Banggar, Said Abdullah, mengatakan perkara serapan anggaran kementerian Terawan itu menjadi salah satu pokok pendalaman dalam rapat hari ini. "Pertama penanganan Covid-19, dan ramainya serapan anggaran yang rendah," kata Said.
Salah satu anggota dewan, Dolfie Ofp mempertanyakan belum optimalnya serapan anggaran kementerian yang dinakhodai Terawan itu. "Kami ingin tahu, kenapa dari anggaran Rp 87,55 triliun penyerapannya hanya 5 persen atau sekitar Rp 4 triliun?," ujar Dolfie.
Masalah serapan anggaran kesehatan juga sempat menjadi salah satu sumber kemarahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam sidang kabinet 18 Juni 2020. "Bidang kesehatan itu dianggarkan Rp 75 triliun, baru keluar 1,53 persen coba," kata Jokowi.
CAESAR AKBAR | FAJAR PEBRIANTO