400 Karyawan Garuda Indonesia Ambil Pensiun Dini
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 14 Juli 2020 14:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 400 orang karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sudah menerima tawaran pensiun dini dari manajemen perusahaan. Kebijakan ini adalah upaya perusahaan menekan beban usaha di tengah pandemi Covid-19.
"Secara sukarela menerima program pensiun dini," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi BUMN DPR di Jakata, Selasa, 14 Juli 2020.
Irfan menyebutkan, sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, karyawan yang diberi tawaran pensiun dini adalah mereka yang sudah berusia 45 tahun ke atas. Dia memastikan perusahaan akan memberikan hak-hak terhadap karyawan, seperti pesangon.
Tawaran pensiun dini adalah satu dari sekian upaya Garuda Indonesia bertahan di tengah pandemi Covid-19. Dalam jangka pendek, perusahaan punya sejumlah strategi lain.
Untuk karyawan, perusahaan tidak hanya menerapkan pensiun dini, namun juga pemotongan gaji seluruh karyawan hingga kebijakan unpaid leave. Unpaid leave telah diberlakukan untuk 800 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
<!--more-->
Sementara strategi lainnya yaitu optimalisasi pendapatan non-penumpang, efisiensi biaya, penundaan pembayaran sewa pesawat, sampai restrukturisasi sukuk dengan penjadwalan ulang bayar utang jatuh tempo menjadi 3 Juni 2023.
Selain Garuda Indonesia, maskapai PT Mentari Lion Airlines atau Lion Air Group juga telah melakukan sejumlah langkah efisiensi untuk menghadapi masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan bisnis perusahaan ambruk. Baru-baru ini, manajemen mengkonfirmasi telah memutus karyawan kontrak, baik lokal maupun dalam negeri, untuk mengurangi beban perusahaan.
Namun, tak hanya mengurangi jumlah pekerja, perseroan juga menyatakan telah memangkas gaji pegawai tetap di level manajemen hingga karyawan dengan persentase yang berbeda. "Semakin besar penghasilan, semakin besar nominal pemotongannya," tutur Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 2 Juli 2020.
Langkah perusahaan ini telah dilakukan sejak empat bulan terakhir, yakni Maret, April, Mei, hingga Juni. Danang menyatakan, kebijakan tersebut akan terus dijalankan sampai waktu yang belum ditetapkan.
Dalam keterangannya, Danang menyebut bahwa Lion Air Group tengah berada di masa sulit dan menantang di masa pandemi. Imbas wabah itu diakui telah berdampak besar pada sektor transportasi dan mengakibatkan industri maskapai berada dalam kondisi penuh ketidakpastian.
FRANCISCA CHRISTY