TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menyatakan telah ada 300 karyawan perseroan yang mengambil opsi pensiun dini hingga hari ini, Selasa, 7 Juli 2020. Tawaran pensiun memang telah disampaikan perusahaan kepada para karyawannya untuk mengurangi beban keuangan di tengah pandemi.
"Beberapa ratus orang sudah mengajukan pensiun dini. Hari ini ada 300-an, tapi masih terus tambah lagi," tutur Irfan saat ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Juli.
Irfan menyebutkan, sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, karyawan yang diberi tawaran pensiun adalah mereka yang sudah berusia 45 tahun ke atas. Dia memastikan perusahaan akan memberikan hak-hak terhadap karyawan, seperti pesangon.
Selain itu, perusahaan bakal memberikan benefit tambahan kepada karyawan yang mengambil opsi ini. "Kami comply semua haknya dan kami kasih tambahan. Karena ini kan untuk jangka panjang juga meringankan perusahaan," ujarnya.
Adapun tawaran pensiun dini dilakukan setelah perseroan mengambil kebijakan mengurangi karyawan kontrak, bulan lalu. Keputusan tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah efisiensi perusahaan.
Baca Juga:
Musababnya sejak pandemi, Irfan mengatakan Garuda telah kehilangan pendapatannya dari penjualan tiket penumpang. Hingga kini, misalnya, jumlah okupansi penumpang emiten berkode GIAA itu tak lebih dari 50 persen.
Lebih lanjut, Irfan mengklaim, opsi pensiun dini banyak diminati karyawan.
"Karyawan yang mau punya usaha di luar, punya oportunity lain, mereka mau ambil," tuturnya.