Jokowi Marah, Faisal Basri: Presiden Enggak Boleh Mengeluh Terus

Reporter

Caesar Akbar

Jumat, 10 Juli 2020 22:13 WIB

Faisal Basri. TEMPO/M. Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri mengritik pemerintah yang dinilai masih business as usual dalam menangani Covid-19. Ia sependapat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait perlunya sense of crisis pada seluruh pemangku kepentingan di tengah masa pandemi ini.

Kendati demikian, Faisal juga menyoroti sikap Jokowi yang beberapa kali mengeluh kepada bawahannya. "Persoalannya Pak Jokowi enggak bisa mengeluh terus. Dia punya kuasa luar biasa untuk membuat tindakan-tindakan luar biasa sebagai presiden," ujar dia dalam diskusi daring, Jumat, 10 Juli 2020.

Selaku Presiden, kata Faisal, Jokowi justru mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2020 yang kini menjadi Undang-undang Nomor 2 Tahun 2020. Ia mempersoalkan beleid itu lantaran isinya bukan rencana darurat dalam menangani wabah Covid-19, melainkan justru untuk menjaga stabilitas sektor keuangan.

Padahal, ia mengatakan penanganan Covid-19 yang tepat adalah kunci dalam memulihkan kembali ekonomi. Sehingga, ia meminta pemerintah fokus kepada penanganan wabah sebelum menyelesaikan persoalan ekonomi dan bukan sebaliknya.

Di sisi lain, Faisal juga menyoroti pemerintah yang tidak terbuka mengenai data terkait Covid-19 di Tanah Air. "Angka kematian hampir 15.000 orang tapi yang tercatat baru 3.000 orang, sehingga sense of crisis masyarakat juga rendah karena merasa yang meninggal baru sedikit," ujar dia.

Untuk itu, ia mendorong pemerintah agar mengerahkan sumber dayanya untuk menangani pandemi. "Karena semakin amburadul semakin enggak jelas juga prospek ekonominya."

Dalam sidang kabinet di Istana Negara, 18 Juni 2020, Presiden Jokowi melontarkan sejumlah komentar pedas kepada para menteri. Jokowi menganggap sejumlah pihak tak bekerja dengan baik di masa pandemi. Dia pun sempat mengeluarkan ancaman reshuffle.

Pada 29 Juni lalu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan alasan video teguran Presiden Jokowi pada kepada menterinya pada 18 Juni baru diunggah pada 28 Juni 2020.

Menurut Moeldoko, Presiden ingin agar para menteri dan para pembantunya memahami dengan cepat, mencari cara-cara yang baru yang bisa memotong agar sesuatu bisa dijalankan dengan cepat dan tepat.

"Berikutnya tidak pernah menyerah kalau perlu bekerja 24 jam karena situasi ‘extraordinary’ itu gambaran-gambaran yang tersirat dari apa yang diinginkan Presiden," kata dia.

CAESAR AKBAR | ANTARA

Berita terkait

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

12 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

12 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

13 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

14 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

15 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

16 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

16 jam lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

17 jam lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

18 jam lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya