Profil Risiko Industri Keuangan Meningkat, Potensi Gagal Bayar?

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 11 Juli 2020 05:42 WIB

Pefindo Biro Kredit Beroperasi Akhir 2016

Jakarta - Direktur Pemeringkatan PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo) Hendro Utomo mengungkapkan bahwa ada peningkatan profil risiko di industri keuangan selama pandemi Covid-19 ini. Peningkatan risiko itu terutama terjadi untuk industri perbankan dan pembiayaan non-bank. Hal ini tecermin pada pemberian peringkat para semester I 2020, yaitu ada emiten yang ratingnya dipangkas atau diturunkan.

Hendro menuturkan dalam situasi pandemi ini, penyaluran pembiayaan dari perbankan maupun non-bank turun tajam. "Ditambah lagi penerimaan arus kas dari kredit yang telah disalurkan juga berpotensi menurun karena restrukturisasi," ujar dia dalam konferensi video, Jumat, 10 Juli 2020.

Namun demikian, ia mengatakan perkara gagal bayar dari industri keuangan lebih terkait dengan kemampuan perseroan dalam mengelola likuiditas. Ia mengatakan pemeringkatan yang dilakukan Pefindo berkaitan dengan likuiditas di perseroan.

Berdasarkan pengamatannya, Hendro menuturkan, perusahaan yang tergabung dalam grup usaha yang kuat pada umumnya memiliki bantalan likuiditas yang cukup memadai. Sehingga, meskipun terdampak pandemi, mereka tidak sampai mengurangi kemampuan dalam membayar kewajiban jatuh tempo.

<!--more-->

"Jadi bisa dilihat beberapa bank dan perusahaan pembiayaan yang kami peringkat, ada beberapa surat utang yang jatuh tempo di semester I 2020 bisa dibayar tepat waktu dan tidak refinancing. Itu menunjukkan kemampuan mereka mengelola likuiditas," ujar Hendro.

Terkait hal tersebut pun, Hendro berharap iklim usaha sudah mulai bergerak kembali dan perusahaan sudah menghasilkan arus keuangan yang sempat tertunda di triwulan II 2020. Sehingga, kinerja perseroan pun berangsur pulih.

Mengenai banyaknya restrukturisasi pembiayaan di tengah pandemi ini, Hendro mengatakan pada satu sisi bisa mengurangi arus kas perusahaan pembiayaan. Namun di sisi lain, skema relaksasi itu memberikan kelonggaran kepada debitur sehingga bisa melanjutkan usahanya. "Sampai saat ini kondisinya cukup terkendali," tutur Hendro.

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

1 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

2 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

3 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

3 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

3 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

4 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

7 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya