Kuartal I, Penjualan Perumnas Anjlok 50 Persen Lebih jadi 166 M

Rabu, 8 Juli 2020 21:31 WIB

Perum Perumnas menunjukan maket TOD Depok pada peletakan batu pertama pembangunan rumah susun milik pemerintah di Stasiun Pondok Cina, Beji, Depok, 2 Oktober 2017. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Perum Perumnas mengaku sangat terdampak pandemi virus corona atau Covid-19. Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro menyebutkan hal itu tercermin dari turunnya volume penjualan pada kuartal I tahun 2020.

Budi lalu membandingkan pada kuartal I tahun 2019, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 421 miliar. Namun di triwulan yang sama tahun ini, Perumnas hanya mendapatkan penghasilan dari penjualan sebesar Rp 166 miliar. Artinya penjualan jeblok hingga lebih dari 50 persen.

"Segmen pasar kami ini paling terdampak terhadap ekonominya. Sehingga serapan atas produk kami sangat rendah. Ini mengakibatkan kami dalam posisi kesulitan finansial, karena pemasukan sangat rendah," kata dia saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR, Rabu, 8 Juli 2020.

Jika dibandingkan dengan penerimaan kas pada 2018-2019, penurunan penerimaan mulai sangat terasa lagi pada April 2020. Jika pada Maret 2020 pendapatan dari penjualan sebesar Rp 146 miliar, di April 2020 anjlok menjadi Rp 60 miliar saja.

Angka tersebut, kata Budi, berpotensi terus turun virus Corona masih mewabah di Indonesia. Perusahaan sudah menghitung, per Mei 2020, pendapatan dari perseroan hanya mencapai Rp 41 miliar saja. "Jadi memang dampak Covid ini luar bisa kepada Perumnas sehingga mengakibatkan kami dalam posisi kesulitan finansial," ucap Budi.

Lebih jauh Budi memaparkan sebetulnya Perumnas telah melakukan berbagai macam cara guna memperbaiki kinerja keuangannya, seperti mengubah cara penjualan hingga mencari pendanaan melalui BUMN lain. Namun hal itu dirasa tak cukup untuk meningkatkan kemampuan keuangan. "Karena memang likuiditasnya sangat terganggu," tuturnya.

Oleh karena itu, Perumnas saat ini mengajukan untuk mendapatkan porsi dana talangan sebanyak Rp 650 miliar untuk menambah modal kerja perseroan.

Berita terkait

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

11 hari lalu

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Rp 18 Ribu, Naik Jadi Rp 1.324.000 per Gram

17 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Rp 18 Ribu, Naik Jadi Rp 1.324.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini Jumat, 12 April 2024 kembali melesat Rp 18 ribu. Berdasarkan laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam per 1 gram ada pada level Rp 1.324.000.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

19 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

20 hari lalu

KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

KAI Service dari unit Reska Catering menyediakan paket hampers Lebaran dengan menu legendaris, yang menjadi signature kereta dan Loko Cafe.

Baca Selengkapnya

KPPU Selidiki Tren Kenaikan Harga Tiket Menjelang Ramadan

24 hari lalu

KPPU Selidiki Tren Kenaikan Harga Tiket Menjelang Ramadan

KPPU tengah mengidentifikasi penjualan tiket sub-class dengan harga paling tinggi selama 7 hari, sebelum dan setelah lebaran.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.256.000 per Gram

27 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.256.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atau harga emas Antam masih melanjutkan tren kenaikan dalam perdagangan Selasa, 2 April 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

28 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

38 hari lalu

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

Unilever membeberkan alasan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 karyawannya di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Lazada Catat Peningkatan Penjualan hingga 3 Kali Lipat pada Jam Tertentu

45 hari lalu

Ramadan, Lazada Catat Peningkatan Penjualan hingga 3 Kali Lipat pada Jam Tertentu

Memasuki bulan Ramadan, Lazada Indonesia mencatat peningkatan penjualan hingga tiga kali lipat pada jam-jam tertentu.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

46 hari lalu

Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

PT Semen Indonesia mencatat pendapatan sebesar Rp 38,65 triliun pada 2023 atau meningkat 6,2 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya