Kadin : Krisis Amerika Tidak Berdampak Besar

Reporter

Editor

Kamis, 18 September 2008 20:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Runtuhnya bank investasi Amerika Serikat Lehman Brothers pada awal pekan ini diprediksi tidak berdampak langsung pada pasar uang di Indonesia. Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia, M S Hidayat mengatakan portofolio yang dimiliki Lehman Brothers di Indonesia tidak dalam skala besar. "Secara langsung tidak akan ada pengaruh besar," ujarnya, hari ini.

Namun dia berharap agar pelaku dan pemain pasar Indonesia menjaga pasar uang dalam negeri tetap stabil. Saat ini, kata dia, beberapa investor asing tiba-tiba melakukan aksi penjualan saham dan pergi dari pasar Indonesia. "Mereka membeli saham di Amerika Serikat dan Eropa untuk memulihkan keadaan di sana," ujarnya.

Investor pasar uang yang meninggalkan pasar Indonesia, kata dia, kebanyakan pemain asal Amerika Serikat. Beberapa dari mereka ada yang menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan membeli dolar.

Hidayat meminta pelaku para pelaku dan pemain pasar Indonesia tidak terpengaruh ikut menjual sahamnya dan membeli dolar. Tidak perlu panik, kata dia, semoga ini hanya suatu gejala sementara saja, "Sekarang juga pelan-pelan mulai rebound," ujarnya.

Dia memprediksi krisis ini akan berlangsung selama tiga bulan. Namun dia mengharapkan krisis ini tidak menyebabkan kebangkrutan di bidang usaha dalam skala besar. Indeks harga saham memang jatuh 36 persen, kata dia, namun dasar perekonomian Indonesia saat ini cukup kuat, "Seperti tersedianya cadangan devisa."

Selama tiga bulan itu, pelaku pasar diharapkan tidak bertindak emosional dan menjaga kepercayaan pasar modal. "Time to buy back," ujarnya. Terutama bagi BUMN untuk membeli saham-saham bluechips yang murah dan menahannya sampai beberapa bulan, "Pasti nilainya akan naik."

Hidayat juga meminta pelaku pasar mewaspadai kondisi AIG agar tidak kolaps. Jatuhnya AIG akan berpengaruh cukup besar pada pasar saham Indonesia karena beberapa portfolionya ada di SUN.

Untuk pengusaha, dia meminta tidak melakukan ekspansi dulu. Karena prosedur semakin ketat diikuti suku bunga yang terus melambung tinggi. "Pemerintah sebaiknya meminta sektor riil diam, selamatkan makro dulu," katanya.

Sedangkan untuk ekspor, terutama komoditas pertanian, pemerintah diharapkan dapat menjaganya. Menurutnya Indonesia tidak lagi bisa berharap pada pasar Amerika. "Amerika tidak pernah investasi ke Indonesia, tapi pasar dalam negerinya hanya membuat sulit kita," ujarnya.

Untuk komoditas lainnya, seperti tekstil diharapkan dapat dialihkan ke Jepang dan Afrika. Negara-negara di Asia, kata dia, memiliki kebijakan perdagangan yang sama, karenanya akan mudah bagi Indonesia untuk bertransaksi.

Selama tiga bulan ekspor ke Amerika mengalami penurunan hingga 20 persen, "Namun pemerintah dan pengusaha masih mencoba diversifikasi," kata dia.

CORNILA DESYANA

Berita terkait

Krisis Ekonomi Asia 1997 Berpotensi Terulang, Ini Kata McKinsey

26 Agustus 2019

Krisis Ekonomi Asia 1997 Berpotensi Terulang, Ini Kata McKinsey

McKinsey memperingatkan negara-negara Asia Pasifik agar mewaspadai terulangnya krisis ekonomi yang pernah terjadi pada 1997 silam.

Baca Selengkapnya

Darmin Sebut Idul Adha Kali Ini Berbeda Karena Gejolak Ekonomi

22 Agustus 2018

Darmin Sebut Idul Adha Kali Ini Berbeda Karena Gejolak Ekonomi

Menko Darmin mengatakan gejolak ekonomi dunia membuat perayaan Idul Adha tahun ini berbeda.

Baca Selengkapnya

George Soros Ingatkan Ancaman Krisis Ekonomi Global

31 Mei 2018

George Soros Ingatkan Ancaman Krisis Ekonomi Global

George Soros mengingatkan, gejolak di Uni Eropa bisa memicu krisis ekonomi global.

Baca Selengkapnya

20 Tahun Reformasi: Ekonomi Limbung Diguncang Krisis

14 Mei 2018

20 Tahun Reformasi: Ekonomi Limbung Diguncang Krisis

Anjloknya kurs rupiah menyeret Indonesia dalam pusaran krisis ekonomi. Bagaimana kini setelah 20 tahun reformasi?

Baca Selengkapnya

Krisis Ekonomi 10 Tahunan, Ini Kata Menteri Luhut Pandjaitan

8 Januari 2018

Krisis Ekonomi 10 Tahunan, Ini Kata Menteri Luhut Pandjaitan

Menteri Luhut menilai krisis ekonomi siklus sepuluh tahunan, yang pernah menerpa Indonesia pada 1998 dan 2008, tidak akan kembali terjadi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Krisis Ekonomi 2018? Ekonom Bank Dunia Ini Tak Percaya

14 Desember 2017

Indonesia Krisis Ekonomi 2018? Ekonom Bank Dunia Ini Tak Percaya

Ekonom Bank Dunia, Frederico Gil Sander, menilai ekonomi Indonesia sudah jauh membaik dibanding saat krisis pada 1998 dan 2008.

Baca Selengkapnya

Krisis 10 Tahunan? Bambang Brodjonegoro: Tak Ada Siklus-siklusan

13 Desember 2017

Krisis 10 Tahunan? Bambang Brodjonegoro: Tak Ada Siklus-siklusan

Kekhawatiran akan terjadi krisis ekonomi 2018 karena adanya siklus 10 tahunan dibantah Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri: Desember Krisis Ekonomi Kecil, Jangan Ugal-Ugalan

10 November 2017

Faisal Basri: Desember Krisis Ekonomi Kecil, Jangan Ugal-Ugalan

Ekonomi UI Faisal Basri memperkirakan pada Desember 2017 akan terjadi krisis ekonomi kecil."Tidak bisa serba ugal-ugalan," katanya.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Krisis Ekonomi Kecil pada November, jika...

12 Oktober 2017

Faisal Basri Prediksi Krisis Ekonomi Kecil pada November, jika...

Faisal Basri memprediksi akan terjadi krisis ekonomi kecil jika Presiden Jokowi tidak memotong belanja infrastruktur karena pajak menurun.

Baca Selengkapnya

KSSK Siapkan Tiga Aturan Cegah dan Tangani Krisis Keuangan  

23 Februari 2017

KSSK Siapkan Tiga Aturan Cegah dan Tangani Krisis Keuangan  

Aturan organisasi dan tata kerja sekretariat KSSK sudah rampung.

Baca Selengkapnya