Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat Sepanjang Mei 2020

Rabu, 8 Juli 2020 18:28 WIB

Perbankan Diminta Sekuritisasi Aset Kredit Perumahan

TEMPO.CO, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencatat, kredit perbankan pada periode Mei 2020 turun ketimbang bulan sebelumnya. Total kredit yang tersalurkan sepanjang bulan kelima itu hanya mencapai Rp 5.583,25 triliun.

Sedangkan pada April lalu, realisasi kredit perbankan sebesar Rp 5.609 triliun dan pada Maret sebelumnya mencapai Rp 5.712,04 triliun. Meski begitu, Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan kinerja kredit perbankan pada Mei 2020 masih menunjukkan pertumbuhan positif bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Kredit pada Mei 2020 tumbuh sebesar 3,04 persen secara year on year,” tutur Anto dalam konferensi virtual, Rabu, 8 Juli 2020.

Di saat yang sama, dana pihak ketiga pun menunjukkan ada penurunan dari bulan ke bulan, namun tetap masih tumbuh positif ketimbang 2019. Berdasarkan catatan OJK, dana pihak ketiga perbankan pada Mei 2020 sebesar RP 6.174,6 triliun. Sedangkan pada bulan sebelumnya, yakni April sebesar Rp 6.128,09 triliun dan Maret senilai Rp 6.214,31 triliun.

Sepanjang Januari hingga Juni 2020, pertumbuhan kredit perbankan berdasarkan jenisnya terlihat menampilkan tren yang masih tetap positif. Kredit modal kerja tampak tumbuh 1,43 persen; kredit konsumsi 2,25 persen; dan kredit investasi 6,75 persen. Risiko kredit macet atau NPL gross perbankan sepanjang satu semester masih terjaga di level 3,01 persen dan rasio NPF perusahaan pembiayaan sebesar 3,99 persen.

Sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi nasional, Anto mengatakan OJK mendukung pemerintah memberikan subsidi keringanan kredit untuk sektor-sektor terdampak, khususnya UMKM. Berdasarkan catatan entitas, hingga Juni 2020, sebanyak 6,56 juta debitur telah menerima program restrukturisasi kredit perbankan serta pembiayaan dengan total insentif Rp 740,79 juta.

Sebanyak 5,29 juta debitur di antaranya berasal dari kelompok UMKM dengan total restrukturisasi mencapai Rp 317,29 triliun. Sedangkan sisanya diterima oleh non-UMKM. Di samping itu, pemerintah juga memberikan bantuan kontrak restrukturisasi untuk 3,74 debitur melalui perusahaan pembiayaan senilai Rp 133,84 triliun.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

23 jam lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

1 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

3 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

4 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya