Sri Mulyani cs Luncurkan Buku Soal Menghadapi Perlambatan Ekonomi

Sabtu, 4 Juli 2020 18:42 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia meluncurkan buku Terobosan Menghadapi Perlambatan Ekonomi secara virtual, Sabtu, 4 Juli 2020. Buku itu ditulis Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Mari Elka Pangestu, Faisal Basri, M Ikhsan, Lana Soelistianingsih, Madderemmeng A. Panennungi, Jossy P Moeis, I Gede Dewa Karma, Wisana, Titik Anas, Surjadi, Fauziah Zen, dan I Kadek D Sutrisna Artha.

"Dalam buku ini saya menuliskan tantangan sebagai pimpinan atau sebagai pembuat kebijakan terutama dalam lingkungan yang sangat banyak berubah, adalah berbagai pilihan-pilihan dan judgement yang harus dibuat," kata Sri Mulyani dalam peluncuran buku virtual Sabtu.

Dia menuturkan sebagai pembuat kebijakan dan apalagi dalam situasi seperti sekarang ini Covid-19, sering tidak dihadapkan pada kemewahan dalam mendesain kebijakan dalam suasana yang tenang.

Sri Mulyani mengatakan pilihan kebijakan itu sering bertentangan dengan banyak sekali tujuan. Menurutnya, sebagai pengelola kebijakan, dia melihat masyarakat yang memiliki banyak harapan.

"Banyak sekali yang diharapkan masyarakat dan itu terartikulasikan melalui berbagai macam. Apakah dari sisi partai politik, ataukah dari sisi media, dari sisi para aktivis, NGO, dan lain-lain. Itu semua terartikulasikan. Dan kita policy maker mendengar itu," ujarnya.

Adapun buku tersebut diluncurkan sekaligus untuk memperingati ulang tahun ke-80 ekonom senior Dorodjatun Kuntjoro-Jakti. Sri Mulyani menuturkan Dorodjatun adalah salah satu sosok yang terpenting saat Indonesia membuat kebijakan.

"Karena kalau kita bicara membuat policy secara text book itu mudah. Tapi the political economy itu adalah the esensi bagaimana sebuah policy bisa diletakkkan di dalam konteks political economy yang kemudian bisa berjalan. Ini adalah hal yang sangat penting dalam Pak Djatun sering memberikan pelajaran kepada kita yang muda-muda," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga menuturkan dalam konteks perekonomian Indonesia, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN memiliki peran yang sangat penting. Dia mengamati APBM merupakan salah satu esensi yang sangat penting dan hampir identik dengan jatuh-bangunnya Indonesia dari masa ke masa.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

9 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya