Nasabah Minta Ada Jaminan dalam Proposal Damai Koperasi Indosurya

Reporter

Antara

Sabtu, 4 Juli 2020 15:38 WIB

Ilustrasi persidangan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas nasabah meminta jaminan dalam proporsal damai yang ditawarkan pengurus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Koperasi Indosurya yang saat ini tengah dalam proses sidang perkara penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

"Kami mau damai, tapi mereka harus kasih jaminan apa. Kami mau ada acuan kami, ke depannya," kata salah satu nasabah Indosurya, Hendra Nurhalim di Jakarta, Sabtu, 4 Juli 2020.

Hendra menuturkan Koperasi Indosurya selaku debitur telah menawarkan skema baru kepada nasabah selaku kreditur, yang diharapkan dapat memberikan hasil terbaik bagi kedua belah pihak.

Para nasabah dalam persidangan menyampaikan aspirasi perbaikan proposal, salah satunya menitikberatkan jaminan untuk perdamaian.

Terkait bunga, ia juga menambahkan Koperasi Indosurya dapat membayarkan bunga kepada nasabah apabila telah mendapatkan keuntungan, alias cukup membayar pokoknya terlebih dahulu saja.

Hal tersebut diharapkan dapat membantu Indosurya menjalankan bisnis kembali. "Kami mengharapkan KSP Indosurya tidak dipailitkan dan beroperasi kembali sehingga keuangan nasabah berputar," katanya.

Koperasi Indosurya telah mengadakan pertemuan bersama sejumlah kreditur untuk mencari solusi terbaik.

Pengacara KSP Indosurya Hendra Widjaya mengatakan rangkaian pertemuan yang dilakukan dengan membuka ruang diskusi di Grha Indosurya, Jakarta, yang langsung dilakukan antara pengurus dengan anggota koperasi.

Hendra menegaskan Indosurya akan mengajukan proposal terbaik berdasarkan saran dan masukan kreditur agar mencapai kesepakatan bagi kedua belah pihak.

Ini akan dijadikan materi pengajuan proposal yang sedianya diagendakan 6 Juli 2020 mendatang akan diserahkan kembali di pengadilan.

"Pihak debitur akan memberikan revisi proposal perdamaian atas masukan kreditur. Kebanyakan ada yang meminta jaminan corporate guarantee dan tenor lebih dipercepat," ujar Hendra.

Kuasa hukum Indosurya lainnya, Rizky Dwinanto memastikan semua aspirasi dari kreditur akan dibahas kliennya pada beberapa hari ke depan.

"Jadi, memang semua tanggungan dan masukan dari kreditor itu kita akan bawa secara internal dulu hari ini sampai besok. Jumat, Sabtu, Minggu ini kita akan maksimalkan," ujar Rizky.

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat kembali menunda pelaksanaan sidang perkara PKPU KSP Indosurya Cipta. Hakim pengawas PKPU Makmur memutuskan untuk menunda sidang hingga pekan depan, memberikan kesempatan Indosurya yang akan membagikan proposal tawaran perdamaian kedua dengan lebih rinci kepada kreditur.

"Berdasarkan masukan dari debitur dan kreditur, proposal perdamaian belum rinci. Sehingga akan ada pembahasan proposal perdamaian kedua yang lebih rinci dan diusahakan sudah rapat anggota tahunan (RAT). Artinya sidang saat ini ditunda dan akan dilanjutkan pada sidang selanjutnya pada Senin, 6 Juli," ujar Hakim Makmur di Gedung PN Jakarta Pusat, Kamis, 2 Juli 2020.

Kasus dugaan gagal bayar KSP Indosurya Cipta tengah mencuat. Potensi kerugian dari gagal bayar disebut mencapai Rp 14 triliun, lebih besar dibandingkan yang disebutkan nasabah sebelumnya saat audiensi dengan DPR yaitu Rp 10 triliun.

ANTARA

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

2 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

5 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

6 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

9 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

21 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya