Kemnaker: 46 Juta Jenis Pekerjaan Baru Bakal Muncul hingga 2030

Sabtu, 4 Juli 2020 14:20 WIB

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan memprediksi sebanyak 27-46 juta jenis pekerjaan baru hasil pengembangan sektor-sektor lama akan berpeluang muncul hingga 2030. Pekerjaan-pekerjaan tersebut akan tercipta di industri yang saat ini dibutuhkan, yakni kesehatan, konstruksi, retail, dan manufaktur.

“Sedangkan 10 juta jenis pekerjaan yang sama sekali baru atau belum ada sebelumnya juga akan muncul hingga 20230. Angkanya 8-9 persen dari kebutuhan tenaga kerja,” tutur Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang dalam diskusi virtual, Sabtu, 4 Juli 2020.

Di samping pekerjaan baru, ada pula jenis pekerjaan yang dimungkinkan akan hilang atau berubah utamanya setelah pandemi corona. Namun, Haiyani tak mendetailkan segmen pekerjaan yang dimaksud.

Ia hanya menjelaskan, sebanyak 23 juta pekerjaan bakal terimbas otomatisasi atau digantikan dengan mesin. Sedangkan banyak pekerjaan lainnya telah bertransformasi sehingga 6-29 juta orang harus mengikuti pelatihan lagi untuk jenis pekerjaan tersebut.

Pergeseran dunia kerja ini seiring dengan perkembangan industri 4.0. Haiyani menjabarkan, ada beberapa faktor yang mendorong tenaga kerja cepat menyerap perubahan. Di antaranya investasi berkelanjutan, adanya model-model pelatihan baru, dimunculkannya program yang emmudahkan transisi pekerja, dan dukungan dalam hal pendapatan. Terakhir, kata dia, mesti ada kolaborasi antara publik dan swasta.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai regulasi ketenagakerjaan yang dimiliki pemerintah saat ini bersifat sangat protektif dan kaku sehingga penyerapan tenaga kerja tidak optimal. “Pemerintah cenderung hanya melindungi, tapi tidak memperhartikan supply dan demand,” tuturnya.

Karena itu, dia menyarankan adanya kalibrasi kebijakan dan penataan ulang terhadap beleid yang berlaku. Dalam peraturan, Haryadi berpendapat semestinya pemerintah mencantumkan perhitungan kebutuhan industri terhadap tenaga kerja dan pengelolan sumber daya manusia yang fleksibel.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

3 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

7 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

8 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

9 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

10 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

15 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

16 hari lalu

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.

Baca Selengkapnya