Dato Sri Tahir Jelaskan Penambahan Modal 1 T di Bank Mayapada

Sabtu, 4 Juli 2020 10:56 WIB

Founder Mayapada Group, Dato Sri Tahir saat menjadi narasumber dalam acara The Founders bertajuk "How To Be A Good Entrepreneur" di Gedung TEMPO, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. kembali menerima penempatan dana berupa setoran modal senilai Rp 750 miliar dari pemegang saham pengendali terakhir. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, setoran modal dilakukan pada 1 Juli 2020.

Pemegang saham pengendali terakhir telah menempatkan dana setoran modal di perseroan secara tunai senilai tidak kurang dari Rp 1 triliun dalam dua tahap.

Pertama, Rp 252,087 miliar pada 28 April 2020 sesuai dengan Keterbukaan Informasi Perseroan No.445. Kedua, pada 1 Juli 2020 senilai Rp 750 miliar.

Penempatan dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat aspek permodalan dan merupakan bagian dari tahapan rencana perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas XIII pada 2020 senilai total Rp 4,5 triliun.

Sebagai gambaran kinerja perseroan, pada 2019 lalu, perseroan membukukan pertumbuhan laba sebesar Rp 528,114 miliar atau meningkat 20,74 persen secara tahunan (yoy). Capaian laba tersebut sejalan dengan pertumbuhan aset yang tercatat meningkat 7,4 persen yoy menjadi Rp 93,408 triliun.

Advertising
Advertising

Founder dan CEO Mayapada Group Dato Sri Tahir menjelaskan, penambahan modal tersebut merupakan rangkaian dari rencana penambahan modal pada tahun ini sebesar Rp 4,5 triliun. Menurut dia, pemegang saham mengambil langkah konservatif untuk mengamankan rasio keuangan perseroan. “Ini memang dalam rangka menghadapi Covid-19 jadi kami memperkuat modal. Ini komitmen kami,” ujarnya, Jumat sore, 3 Juli 2020.

Tahir menyebutkan, dengan penambahan modal tersebut rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan meningkat menjadi 18 persen. Dengan rasio permodalan tersebut cukup aman untuk menghadapi guncangan ekonomi akibat Covid-19.

Ia membantah bahwa penambahan modal ini karena ada tekanan dari kenaikan kredit bermasalah. Sebab, hingga kini rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) perseroan berada di level 2,4 persen secara net. “Restrukturisasi kredit juga tidak besar. Jadi NPL kami terkontrol masih di level 2,4 persen,” ucapnya.

Namun, Tahir tak membantah bahwa penambahan modal yang cukup besar pada tahun ini untuk menyeimbangkan neraca keuangan antara kredit dengan dana. Apalagi isu perebutan dana cukup berpengaruh pada pengetatan likuiditas perbankan.

BISNIS

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

5 hari lalu

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

Saat ini, Dato Sri Tahir adalah pejabat terkaya di negeri ini. Bagaimana ia membangun usahanya, kerajaan bisnis Mayapada Group?

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

9 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

9 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

12 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Orang Terkaya di Indonesia April 2024 versi Forbes, Prajogo Pangestu Tetap Jawara

13 hari lalu

Daftar 12 Orang Terkaya di Indonesia April 2024 versi Forbes, Prajogo Pangestu Tetap Jawara

Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes untuk April 2024. Hartono Bersaudara dan Dato Sri Tahir urutan berapa?

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

20 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Wahyu Trenggono Pejabat Terkaya Ketiga di Indonesia versi LHKPN 2023, Segini Harta Kekayaan Menteri KKP

22 hari lalu

Wahyu Trenggono Pejabat Terkaya Ketiga di Indonesia versi LHKPN 2023, Segini Harta Kekayaan Menteri KKP

Wahyu Trenggono Menteri Kelautan dan Perikanan ,jadi salah satu dari 10 pejabat terkaya di Indonesia. Berapa harta kekayaannya?

Baca Selengkapnya

Menteri BUMN Erick Thohir Menteri Terkaya di Indonesia Versi LHKPN 2023, Satu Peringkat di Atas Prabowo

22 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir Menteri Terkaya di Indonesia Versi LHKPN 2023, Satu Peringkat di Atas Prabowo

Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu pejabat terkaya versi LHKPN 2023. Urutannya satu tingkat di atas Prabowo. Berapa harta kekayaannya?

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

22 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya