Restrukturisasi Kredit, Apindo: Pengusaha Terkendala Banyak Hal

Jumat, 3 Juli 2020 07:30 WIB

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani menceritakan persoalan restrukturisasi kredit di lapangan. Menurut dia, masih banyak kendala untuk pelaku usaha mengajukan restrukturisasi.

"Di lapangan masih banyak kendala, terutama sebagian bank memberikan kondisi tidak yang tidak favorable. Artinya, belum restrukturisasi sudah minta dana untuk restrukturisasi, bunganya juga lebih tinggi," ujar dia selepas pertemuan bersama Otoritas Jasa Keuangan, Kamis, 2 Juli 2020.

Kondisi-kondisi semacam itu, menurut Hariyadi, tidak membantu bagi pelaku usaha. Malahan hal tersebut cenderung bisa menyulitkan pengusaha setelah periode restrukturisasi rampung. "Percuma juga karena pada saat selesai pandemi kita menghadapi biaya tinggi, karena dari awal di set biaya lebih tinggi," tuturnya.

Terkait restrukturisasi, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan pengajuan restrukturisasi kredit ke perbankan bisa melonjak mencapai Rp 2.500-2800 triliun pada akhir tahun ini apabila pemerintah tidak mempercepat penyaluran stimulus kepada dunia usaha.

"Kalau tidak ada langkah konkret, dan implementasi masih lambat, angka pengajuan restrukturisasi akan berkembang menjadi level 40-45 persen dari total lending perbankan yang saat ini di level Rp 5.700 triliun, pada bulan Desember ini. Jadi kurang lebih bisa mencapai kurang lebih Rp 2.500-2.800 triliun pada akhir tahun ini," ujar Rosan.

Rosan mengatakan bahwa dalam waktu yang relatif singkat tekanan terhadap dunia usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah, menjadi sangat besar akibat pandemi. Sementara, stimulus yang disiapkan pemerintah, menurut dia, implementasinya masih agak lambat.

Terbukti, banyak pengusaha yang akhirnya mengajukan restrukturisasi kredit lantaran bisnisnya terdampak pagebluk. Dari pelaku UMKM saja, kata dia, total restrukturisasi kredit yang diajukan sudah lebih dari Rp 500 triliun. Angka tersebut sudah sekitar separuh dari Rp 1.100 triliun total pinjaman yang disalurkan kepada pengusaha UMKM.

Secara keseluruhan, Rosan mengatakan pengajuan restrukturisasi dari dunia usaha kepada perbankan sudah mencapai lebih dari RP 1.350 triliun atau 25 persen dari pinjaman perbankan. Dari angka tersebut, lebih dari Rp 685 triliun sudah disetujui.

Berita terkait

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

16 jam lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

3 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

3 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

9 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

11 hari lalu

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

12 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

12 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya