Penyehatan Bank Bukopin, OJK: Kepentingan Nasional Dikedepankan

Kamis, 2 Juli 2020 20:12 WIB

Kookmin Bank dan Bank Bukopin. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengatakan penyehatan PT Bank Bukopin Tbk. dari masalah likuditas tetap harus mengutamakan kepentingan ekonomi nasional. Masuknya Kookmin Bank sebagai pembeli siaga dan calon pemegang saham pengendali (PSP) Bukopin diharapkan menjadi kekuatan baru bagi perseroan.

Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan otoritas akan mendukung setiap langkah perbankan untuk menjaga ekonomi nasional. Terlebih, sebagai bank terbesar nomor dua di Korea Selatan dan melantai di New York Stok Exhange, Kookmin dapat membawa bisnis baru untuk Bukopin sehingga diharapkan mampu mengembangkan pasar ekspor di Korea.

"Itu interest nasional yang harus dikedepankan, itu yang penting sebenarnya. Bukan masalah atau tidak masalah (investor asing menguasai bank nasional). Yang penting kepentingan nasional yang dikedepankan," kata Anto, Kamis, 2 Juli 2020.

Anto menjelaskan, untuk setiap penyelamatan bank harus diselesaikan pemilik ataupun pemegang saham. Apalagi, pemegang saham eksisting telah menyepakati adanya penawaran umum terbatas (PUT) V. "Itu dulu tahap yang harus diselesaikan karena PUT V harus dihargai karena ada kepentingan minoritas."

Soal kemungkinan masuknya bank milik negara dalam upaya penyehatan bank Bukopin, menurut dia, tergantung keputusan pemerintah. Sebagai regulator, OJK hanya melihat investor-investor yang masuk melakukan penyehatan pada Bukopin.

Advertising
Advertising

Anto menegaskan OJK tidak akan ikut campur pada pihak-pihak yang akan melakukan investasi pada bank. "Itu tergantung pemerintah, pemerintah punya kepentingan atau tidak. Dari sisi kami, dengan Kookmin ditetapkan pemegang saham pengendali itu merupakan kekuatan baru untuk Bukopin," katanya.

Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menilai permasalahan yang dihadapi Bukopin saat ini, solusi yang ditawarkan oleh bank asing tidak boleh dilewatkan untuk menjaga kesehatan bank. Saat ini yang menjadi prioritas bukanlah masalah asing atau non-asing, tetapi keselamatan bank.

"Enggak boleh asing dan non-asing, tetapi persoalan menyelamatkan bank dulu, ini prioritas utama," kata Piter.

Piter juga menyampaikan industri perbankan harus dijaga karena peran yang sangat dominan dalam perekonomian nasional. Industri ini diibaratkan sebagai jantung dalam tubuh, sehingga harus dijaga jangan sampai sakit.

BISNIS

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

1 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

5 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

5 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

6 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

6 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya