Lonjakan Covid-19 di AS Bayangi Pergerakan IHSG Pekan Depan

Minggu, 28 Juni 2020 13:57 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, memperkirakan sejumlah persoalan di global akan menjadi sentimen yang memengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada pekan depan.

Salah satunya, adalah adanya kekhawatiran akan lonjakan kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan Jerman yang diikuti oleh lockdown. "Jika terjadi lockdown kembali maka pasar modal akan menghadapi lebih banyak risiko pelemahan di jangka pendek," ujar Hans kepada Tempo, Ahad, 28 Juni 2020.

Hans mengatakan pelaku pasar merespon negatif kebijakan lockdown pada sektor bisnis di beberapa negara bagian di Amerika Serikat setelah terjadi lonjakan kasus infeksi Covid-19. Namun demikian, ia berpendapat lockdown parsial di negara bagian punya dampak lebih kecil ke ekonomi dibandingkan lockdown nasional yang dilakukan pada April-Mei lalu.

Selain itu, sentimen global lainnya adalah data pengangguran tidak sebaik yang di harapkan yang mengonfirmasi prediksi Hans bahwa pembukaan ekonomi tidak mengembalikan daya beli.

Malahan, hal tersebut mendorong pengusaha melakukan pemutusan hubungan kerja akibat lemahnya daya beli. "Pasar perlu konfirmasi kenaikan daya beli dan perbaikan data ekonomi sesudah pembukaan ekonomi," ujar Hans.

Tak hanya itu, proyeksi IMF yang lebih jelek dari proyeksi sebelumnya, menurut Hans, menunjukan dunia akan memasuki periode resesi. Sehingga, perlu lebih banyak stimulus untuk mendorong ekonomi. Ia mengatakan saat ini pasar menanti stimulus besar-besaran dari Uni Eropa yang diperkirakan di sepakati bulan Juli.

Persoalan lain di kancah global, tutur Hans, adalah potensi perang dagang meningkat setelah para pejabat Cina memperingatkan bahwa campur tangan Amerika Serikat di Hong Kong dan Taiwan dapat membuat Beijing mundur dari komitmennya untuk membeli barang pertanian AS.

"Kami melihat ini merupakan strategi tawar menawar antar Negara untuk mendapatkan keuntungan perdagangan. Tetapi berita ini negatif bagi pasar keuangan dunia," tutur Hans.

Sementara itu, sentimen dalam negeri yang memengaruhi pergerakan saham pekan depan antara lain IMF memangkas prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi -0,3 persen dari dari sebelumnya 0,5 persen. Hans mengatakan dampak Covid 19 membuat proyeksi Ekonomi Indonesia menurun, tetapi jauh lebih baik dari Negara-negara lain di dunia.

Selain itu, kabar baik lainnya, tutur Hans, pemerintah akan menempatkan dana sebesar Rp 30 triliun di Bank Himbara yang sebelumnya ditempatkan di Bank Indonesia. "Ini merupakan sentimen positif karena memperkuat perbankan nasional," kata dia.

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

3 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

5 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

5 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

7 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

7 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

9 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

10 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya