Usaha Kuliner Didorong Bangkit via Platform Digital, Ini Caranya

Minggu, 28 Juni 2020 08:58 WIB

Sejumlah koki dan mahasiswa jurusan kuliner, memperisapkan signature dish bibimbap untuk 12,013 orang pada acara Festival Makanan Korea di Seoul (23/10). AP/Lee Jin-man

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Ardhea Mustika Sari, mengatakan sektor kuliner dapat kembali bangkit setelah badai pandemi dengan memanfaatkan platform digital. Pernyataan itu ia ungkapkan dalam web seminar bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, akhir pekan kemarin.

"Banyak kehidupan yang berubah ke arah digital. Ini adalah bukti bahwa digitalisasi merupakan bagian dari era normal baru yang berlaku bagi semua sektor, termasuk kuliner, yang diharapkan dapat membawa terobosan,” kata Ardhea dalam keterangan tertulis, Sabtu, 27 Juli 2020.

Ardhea mengatakan kuliner merupakan subsektor pariwisata yang terkena dampak langsung pandemi. Ia mencontohkan kuliner 24 jam di Kota Solo. Menurut dia, pada masa pandemi, para penjaja kuliner mengalami penurunan omzet yang sangat tajam.

Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta, Hasta Gunawan, menjelaskan bahwa para pelaku di sektor kuliner memang mesti mampu melakukan terobosan dengan mengedepankan kreativitas dalam mengelola produk. Misalnya, kata dia, mengemas jenis-jenis makanan agar bisa lebih awet meski tanpa pengawet.

"Kita harus terus berpikir dan mengembangkan kreativitas-kreativitas di bidang pengemasan ini menjadi lebih menarik konsumen," katanya.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh menyebut pandemi telah mendorong masyarakat untuk memasuki era kenormalan baru. Guna menyambut masa yang karib disebut new normal itu, dia memastikan Kementerian telah menyusun upaya dan langkah-langkah pemulihan khususnya sektor pariwisata.

Selain itu, Kementerian akan melakukan pendampingan bagi pelaku usaha. Nantinya, panduan dan pendampingan itu berbentuk buku saku.

“Tentunya protokol ini nantinya tidak terbatas pada sektor pariwisata saja, tapi juga menyasar ke berbagai kegiatan kreatif yang sifatnya crowd-gather, seperti gelanggang seni, kegiatan produksi film, TV, dan iklan serta usaha-usaha ekonomi kreatif lainnya,” tutur Frans.

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

23 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

5 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

7 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

7 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

8 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

8 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya