Bantu UMKM, BNI Siapkan Rp 24 T untuk Restrukturisasi Kredit

Reporter

Eko Wahyudi

Sabtu, 27 Juni 2020 20:28 WIB

Petugas medis beristirahat usai melakukan test swab COVID-19 pada acara Program BNI Berbagi Swab Test gratis di Jakarta, Rabu, 20 Mei 2020. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI menyiapkan program restrukturisasi kredit bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaannya yang terdampak pandemi Covid-19 senilai Rp 24 triliun. Upaya ini dilakukan guna segera membangkitkan kembali ekonomi serta memperbaiki usaha pelaku UMKM.

"Jumlah yang diberikan adalah sebanyak 183 ribu debitur UMKM yang ada di seluruh outlet BNI di seluruh Indonesia jumlahnya kurang lebih ada Rp 24 triliun yang kami berikan terkait dengan restrukturisasi kredit," kata AVP Group Head of Goverment Program BNI Chandra Bagus Sulistiyo dalam diskusi daring Katadata, Sabtu 27 Juni 2020.

Dia menjelaskan, ada tiga program relaksasi yang bakal diberikan perseroan, yakni penundaan pokok angsuran, pembebasan bunga hingga enam bulan ke depan, dan perpanjangan jangka waktu kredit. Sesuai dengan aturan yang berlaku, kelonggaran ini bakal diterapkan dengan jangka waktu pendek.

Selain merestrukturisasi kredit, kata Chandra, BNI memetakan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada UMKM binaannya. Hasilnya, sebagian besar UMKM bertransformasi melakukan penjualan secara daring.

Karena itu, BNI memberikan pelatihan-pelatihan kepada UMKM yang bekerja sama dengan kementerian terkait dan platform e-commerce untuk menciptakan pasar.

Adapun bentuk pelatihan yang dilakukan BNI mengacu pada tiga pedoman yakni proses produksi yang mengutamakan protokol kesehatan, penggunaan digital banking guna mengurangi potensi penularan virus melalui uang tunai dan tetap melakukan physical distancing atau jaga jarak fisik.

"Ketiga kami menggerakkan marketing online dan sudah kerja sama dengan Tokopedia serta beberapa market place yang ada di Indonesia," kata dia.

Hal serupa untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui UMKM pun dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Hal ini dilakukan untuk memprioritaskan belanja barang dan jasa Kementerian dan Lembaga kepada produk-produk UMKM dengan menggandeng Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

"Saya memberikan apresiasi tinggi kepada LKPP dalam memprioritaskan belanja Kementerian/Lembaga pada produk UMKM. Potensi belanja sekitar Rp 700 trilliun bisa dimaksimalkan untuk diarahkan pada produk UKM” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melalui keterangan tertulis, Rabu 17 Juni 2020.

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

16 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

18 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

2 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

3 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

5 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

6 hari lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

6 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

9 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya