Terminal Penampung Gas Segera Dibangun

Reporter

Editor

Selasa, 16 September 2008 17:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta :Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akan membangun terminal penampungan gas berkapasitas 4 juta ton per tahun. "Itu berbentuk konsorsium dimana PGN sebagai leadernya," ujar Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar, Selasa (16/9).

Menurut Fahmi proyek itu diperkirakan akan membutuhkan dana sebesar US$ 500 juta. "Kami sudah beberapa kali pertemuan, diharapkan bisa mulai dibangun 2009 dan selesai 2013," ujar Fahmi.

Pendanaan akan dibebankan pada PLN, Pertamina, dan PGN. Namun Fahmi mengakui, hingga saat ini belum ada dana yang tersedia. "Belum ada, itu nanti bisa dari perbankan," katanya.

Direktur Pengembangan PGN Baskoro membenarkan pernyataan Fahmi. "Saat ini memang sudah jalan, tapi masih tahap pembicaraan," ujarnya. Namun Baskoro enggan berkomentar banyak mengenai rencana pembangunan itu. "Segala kebijakan nanti ditangan konsorsium," katanya pendek.

Produk dari proyek itu nantinya akan diprioritaskan untuk kebutuhan gas PLN. "Untuk menjaga keamanan pasokan kami, bukan hanya untuk pembangkit di Jawa, tapi seluruh Indonesia" ujar Fahmi.

Menurut Fahmi, pembangunan proyek itu tidak akan mengganggu kontrak pembangunan pipa gas. Saat ini, sebagian kebutuhan gas PLN dipenuhi dengan jalur pipa. "Kontrak yang berkaitan dengan perpipaan akan tetap kami teruskan," ujar Fahmi.

Namun, lanjutnya, konsorsium ini masih membutuhkan penampung untuk tambahan-tambahan yang diperlukan jika pemipaan kurang, berakhir, atau sumurnya sudah tidak berproduksi. “Makanya kami cari yang bukan pemipaan," papar Fahmi.

Saat ini, terdapat 13 pembangkit listrik yang menggunakan gas dengan kemampuan total 9.511 megawatt. Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengatakan, beberapa pembangkit itu kekurangan 44,3 persen, atau 731 miliar British thermal unit (mbtu) dari total kebutuhan gas mereka yang sebesar 1.595 mbtu per hari.

Kondisi itu, jelas Purnomo, terjadi karena faktor keterbatasan infrastruktur, terutama pipa penghubung sumber gas ke pembangkit. Akibatnya, pasokan gas tersendat. "Pembangunan pipa gas butuh waktu lama," katanya saat dengar pendapat di komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (15/9) lalu.

Anggota Komisi Energi, Alvin Lie, mengaku heran dengan kesulitan pasokan gas itu. Pemerintah mampu membangun pembangkit namun tidak bisa memenuhi pasokan gas. "Seperti membangun dapur, tapi nggak bisa beli bahan makanannya," ujarnya. Alvin mempertanyakan kelemahan pemerintah dalam perencanaan pembangunan pembangkit yang tidak disertai kelengkapan infrastruktur.


Advertising
Advertising

Agung Sedayu/ Agoeng Wijaya

Berita terkait

Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

12 Desember 2023

Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

Sebanyak 3.200 unit armada taksi Bluebird menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG).

Baca Selengkapnya

PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

31 Maret 2023

PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

Harga BBG atau bahan bakar gas sama di semua tempat pengisian, yakni Rp 4.500 per liter setara premium ( LSP).

Baca Selengkapnya

Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

13 Mei 2022

Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

Kenaikan tarif BBG akan berdampak terhadap beban biaya operasi Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

11 Mei 2022

Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

Artikel mengenai aturan lengkap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tampak paling banyak dibaca. Ada juga tentang kenaikan BBG.

Baca Selengkapnya

Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

10 Mei 2022

Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

Kenaikan harga BBG tidak akan mengganggu proses transisi energi. Sebab, harganya lebih murah ketimbang BBM.

Baca Selengkapnya

DKI Diminta Segera Pakai Kendaraan Operasional Bahan Bakar Gas

13 September 2019

DKI Diminta Segera Pakai Kendaraan Operasional Bahan Bakar Gas

Penggunaan bahan bakar gas untuk kendaraan operasional pemda dan angkutan umum sesuai amanat Pergub Nomor 141 Tahun 2007.

Baca Selengkapnya

KPBB Sebut Lobi Solar Ingin Hilangkan Bahan Bakar Gas

28 Juni 2019

KPBB Sebut Lobi Solar Ingin Hilangkan Bahan Bakar Gas

Ahmad menduga terjadi lobi-lobi pebisnis kepada pemerintah agar menggugurkan aturan yang mewajibkan penggunaan bahan bakar gas (BBG).

Baca Selengkapnya

Jaga Kualitas Udara, Transportasi Resmi Asian Games Berbahan Bakar Gas

13 Juli 2018

Jaga Kualitas Udara, Transportasi Resmi Asian Games Berbahan Bakar Gas

Transportasi resmi Asian Games 2018 akan menggunakan kendaraan berbahan bakar gas.

Baca Selengkapnya

Jonan Resmikan 10.101 Jaringan Gas Rumah Tangga di Mojokerto

9 Februari 2018

Jonan Resmikan 10.101 Jaringan Gas Rumah Tangga di Mojokerto

Jaringan Gas di Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto dibangun karena berdekatan dengan dua sumur gas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bagikan 2.000 Converter Kit ke Nelayan

10 November 2017

Pertamina Bagikan 2.000 Converter Kit ke Nelayan

Pertamina menyatakan mendukung konversi bahan bakar minyak ke gas oleh nelayan.

Baca Selengkapnya