Ancam Pecat 100 Pegawai Bulog, Buwas: karena Bagian dari Mafia
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rahma Tri
Kamis, 25 Juni 2020 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menegaskan kembali rencananya untuk memecat 100 orang karyawan perseroan yang dinilai berkinerja buruk. Sekarang, ia sedang meminta bantuan kajian hukum dari Polri terkait hal ini.
"Potensinya iya, karena ini orang sulit diubah berpikirnya dan bagian dari mafia di internal Bulog," ujar Buwas dalam rapat bersama Komisi Pangan Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 25 Juni 2020.
Buwas mengatakan pemecatan itu harus dilakukan lantaran apa yang dilakukan anak buahnya dinilai tak bisa ditolerasi dan bisa membebani perusahaan. "Bukan berarti saya galak, tapi ini harus dibersihkan karena kalau tidak nanti bisa menjadi penyakit menular," ujar dia.
Sebelumnya, Buwas mengatakan ada sekitar seratus orang karyawan di perusahaannya yang terancam dipecat. "Ada potensi, tapi mudah-mudahan ini tidak terjadi. Tapi ada potensi lebih dari seratus anggota Bulog dipecat oleh saya karena kinerja," ujar dia di Kantor Pusat Perum Bulog, Selasa, 23 Juni 2020, kemarin.
Buwas mengatakan dirinya selalu melakukan evaluasi di internal perseroan. Sehingga, orang yang bertahan di dalam perusahaan pangan pelat merah itu bisa dipastikan yang memiliki integritas dan berkualitas. Serta, mengetahui tugas dan tanggungjawabnya sebagai pemegang amanat dari negara.
<!--more-->
Menurut mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan, orang yang disiplin dan jujur sangat penting untuk mengisi jajaran di perseroan. Sehingga, tidak ada lagi anggapan bahwa Bulog bertindak semaunya. Karena itu, orang-orang yang tidak memenuhi syarat akan dikeluarkan.
"Saya sudah berikan warning ke seluruh jajaran agar tidak kaget. Begitu tidak sesuai dengan komitmen, maka saya bukan mencopot jabatan tapi memecat yang bersangkutan. Kalau dia keberatan bisa melalui PTUN. Tapi ini untuk membangun komitmen, penting," kata Buwas. Kendati demikian, ia berharap hal tersebut tidak terjadi.
Buwas mengatakan, ia menerapkan kebijakan tersebut demi kebaikan Bulog sendiri. Sebab, menurut dia, masyarakat sangat berharap kepada kualitas BUMN ini, serta ia ingin menyajikan produk yang terbaik kepada masyarakat. Sehingga, hal tersebut dibuat untuk membangun komitmen dan kesepakatan bersama dengan jajarannya.
"Kalau ada yang bermain-main di Bulog khususnya tadi itu soal pangan, saya langsung akan akan pecat, jadi enggak usah kaget-kaget lagi," tutur Buwas. Ia mengatakan, kini saatnya para karyawan yang sudah diperingati kualitas kinerjanya, untuk berubah. "Yang sudah tidak mampu, ya mundur, atau saya mundurkan atau dipecat dengan tidak hormat," ia menambahkan.