Bulog Bantah Beras Bantuan Presiden Berkualitas Buruk

Reporter

Antara

Sabtu, 20 Juni 2020 11:31 WIB

Petugas Rukun Warga mendistribusikan beras bantuan sosial Presiden yang disalurkan melalui Kementerian Sosial di wilayah RW 09, Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin, 18 Mei 2020. TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Perum Bulog menegaskan dan menjamin bahwa beras bantuan Presiden yang disalurkan untuk masyarakat kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sudah melalui tahap kontrol kualitas atau Quality Contrrol (QC) yang sangat ketat.

"Memang komoditasnya hanya beras 25 kg saja. Namun terkait dengan beras yang disalurkan untuk bantuan Presiden itu melalui proses QC yang sangat ketat. Seperti warna, bau, kutu, batu dan lainnya sangat detail diperhatikan langsung oleh saya sebagai direktur operasional Bulog selaku penanggung jawabnya," kata Direktur Operasi Bulog Tri Wahyudi Saleh di Jakarta, Jumat, 19 Juni 2020.

Bahkan pernah ada kasus 50 ton beras di tolak setelah tidak lolos proses QC Bulog karena memang tidak layak untuk diberikan.

"Jadi memang bukan sembarang beras seperti yang ramai diberitakan sebelumnya seperti beras raskin yang dibagikan. Jadi benar-benar beras premium bukan medium," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Hal itu dikatakan Tri Wahyudi menanggapi sejumlah pemberitaan yang menyebutkan bahwa beras raskin yang dijadikan bantuan kualitasnya buruk.

Advertising
Advertising

Menurut dia, Bulog benar-benar menjalankan perintah Presiden RI untuk memberikan bantuan berupa beras premium ke masyarakat di sekitar kawasan Jabodetabek. "Beras premium itu didapatkan dari seluruh petani yang tersebar di kepulauan Jawa, Sumatra hingga Indonesia Timur," ujarnya.

Tri Wahyudi juga mengungkapkan, Bulog selaku badan ketahanan pangan nasional ditugaskan Presiden melalui Kementerian Sosial untuk menyalurkan bantuan dari Presiden berupa paket beras premium sebanyak 25 kg per Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Adapun bantuan presiden berupa beras sebanyak 25 kg itu sudah disalurkan Bulog ke masyarakat melalui dua tahap. Tahap pertama pada periode 5-22 Mei 2020 sebanyak 1.457.612 paket dengan total beras sebanyak 36.440 ton.

Sementara tahap kedua pada 1-15 Juni 2020 sebanyak 1.861.856 paket dengan total beras sebanyak 46.546 ton. "Tahap kedua jumlah penerima beras dari bantuan presiden memang bertambah. Dibanding dari tahap ke 1 karena ada pembaharuan data dari Kemensos," katanya.

Dengan asumsi wabah COVID-19 ini sangat berdampak bagi masyarakat, lanjutnya, bisa saja orang yang sebelumnya bukan penerima bantuan jadi penerima karena kehilangan lapangan pekerjaan atau PHK, apalagi tenaga lepas harian banyak juga yang terdampak.

Setelah dua tahap penyaluran Bansos dilaksanakan, tambahnya, Bulog mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Kemensos untuk melaksanakan pengadaan dan penyaluran bansos tersebut.

"Ke depan Bulog akan terus mengevaluasi kinerjanya agar terus menjadi lebih baik lagi, apalagi Presiden sudah mengumumkan bahwa Bansos ini akan terus dijalankan hingga akhir tahun 2020," kata Tri Wahyudi.

Berita terkait

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

6 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

8 hari lalu

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

Hakim MK Saldi Isra dalam dissenting opinion sebut 7 daerah harusnya pemungutan suara ulang. Berapa suara Prabowo-Gibran di tempat itu?

Baca Selengkapnya

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

8 hari lalu

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

MK sebut penyaluran bansos menjelang pemilu tak untungkan Prabowo-Gibran. Ini gelontoran dana bansos triliunan rupiah menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

9 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

MK Rekomendasikan Bansos Tak Dibagikan Menjelang Pemilu, Ganjar: Hakim Tidak Konsisten

9 hari lalu

MK Rekomendasikan Bansos Tak Dibagikan Menjelang Pemilu, Ganjar: Hakim Tidak Konsisten

Ganjar Pranowo, mengatakan, hakim MK tidak konsisten dalam mempertimbangkan putusan sengketa hasil Pilpres 2024 terurama soal bansos

Baca Selengkapnya