Riset FOSES: Serapan Tenaga Kerja Industri Rokok Kian Merosot

Rabu, 17 Juni 2020 18:31 WIB

Buruh bekerja di pabrik rokok di daerah Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (7/11). Pemerintah menargetkan penerimaan cukai pada 2010 sebesar Rp 57,33 triliun atau meningkat sebesar Rp 330 miliar dibanding target tahun ini. ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Riset Forum for Socio-Economic Studies (FOSES), Putra Perdana menyebutkan serapan tenaga kerja pada Industri Hasil Tembakau (IHT) alias rokok terhadap seluruh pekerja industri manufaktur terus merosot. Situasi ini terjadi saat total tenaga kerja di industri manufaktur secara keseluruhan meningkat.

"Mengalami penurunan dari 7,6 persen tahun 2008 menjadi 4,6 persen tahun 2017," kata Putra Perdana dalam konferensi pers pada Rabu, 17 Juni 2020. Sebaliknya, total pekerja industri manufaktur naik dari sekitar 6,5 persen menjadi 9 persen.

Secara total, Putra mengatakan ada 5,8 juta tenaga kerja yang diserap oleh IHT. Dari jumlah itu, 2,3 juta merupakan petani tembakau, 1,1 juta petani cengkeh, 330 ribu tenaga kerja produksi, dan 2 juta pada bisnis ritel.

Adapun hingga 2019, Putra menyebut angka yang dilaporkan Kementerian Perindustrian sudah mencapai 5,98 juta orang. Rinciannya 4,28 juta pekerja industri manufaktur dan distribusi. Lalu 1,7 juta pekerja di sektor perkebunan tembakau.

Data ini disampaikan Putra menyusul kenaikan cukai 23 persen yang sudah ditetapkan Kementerian Keuangan sejak 1 Januari 2020. Dari hasil riset FOSES, kenaikan cukai rokok setiap tahun ini ternyata selalu memberikan pengaruh negatif terhadap jumlah tenaga kerja sektor IHT.

Advertising
Advertising

Menurut Putra, telah terjadi penurunan jumlah tenaga kerja selama 2016 hingga 2018 akibat kenaikan cukai rokok. Besarnya 7,7 persen, 4,26 persen, hingga 4,88 persen.

Padahal IHT memberikan sumbangan besar penyerapan tenaga kerja di daerah produksi mereka. Di Kudus, Jawa Tengah, misalnya, IHT menyerap 75,88 persen dari total tenaga kerja.

Sementara itu, Kepala Subdit Hubungan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Sumondang, juga mengutip laporan dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) tahun 2019. Dalam laporan Indef, tenaga kerja IHT bahkan lebih besar dari yang disampaikan Kemenperin, yaitu mencapai 7,1 juta orang.

Sumondang pun membenarkan jika terjadi penurunan serapan tenaga kerja di industri rokok. Sehingga, kata dia, Kemenaker menilai perlu ada kehati-hatian dalam menetapkan besaran tarif cukai. "Mengingat dampaknya yang bersifat multiplier effect, salah satunya terhadap bidang ketenagakerjaan," kata dia.

Meski demkian, Analis Kebijakan Ahli Madya Badan kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Wawan Juswanto mengatakan belum menerima salinan utuh riset FOSES. "Tapi ini masukan bagus bagi kami dalam menyusun kebijakan cukai," kata dia.

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

4 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

5 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

8 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

10 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

23 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

27 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

37 hari lalu

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

37 hari lalu

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

Bappenas sebut penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan tahun ini sudah sesuai dengan rencana pembangunan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

37 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

41 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya