Pandemi, Perusahaan Startup Ramai-ramai PHK Karyawan

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 17 Juni 2020 09:59 WIB

Ilustrasi transaksi elektronik.

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua perusahaan rintisan (startup) harus menerima kenyataan sulit menghadapi situasi pandemi Covid-19. Sama seperti perusahaan pada umumnya, pengurangan jumlah karyawan menjadi salah satu jalan yang harus ditempuh agar bisa bertahan jangka panjang dan demi mengurangi dampak negatif lebih luas lainnya.

Sejumlah perusahaan rintisan yang belum lama ini diketahui telah melakukan pengurangan jumlah karyawannya cukup signifikan antara lain seperti Uber Technologies, Airbnb, Traveloka, Agoda, dll.

Menurut pengamat teknologi sekaligus Executive Director Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, secara umum pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi seluruh startup. Baik itu unicorn, decacorn, dan lainnya.

Menurutnya, mungkin terdapat perusahaan yang kinerja cash flow-nya sudah stabil, dan masih ada perusahaan yang hemat segala macam sehingga bisa bertahan. Meskipun, lanjut dia, secara umum startup belum stabil, karena masih melakukan bakar uang sehingga pandemi yang berlangsung sedikitnya tiga bulan ini, memukul kondisi keuangan.

"Covid dalam tiga bulan pertama ini makin buat perusahaan sempoyongan,” ujarnya, Selasa, 16 Juni 2020.

Advertising
Advertising

Heru menambahkan, belum stabilnya startup itu bukan hanya di Indonesia tetapi juga secara internasional. "Status unicorn itu status investasi tapi secara fundamental belum ketahuan kinerjanya. Misalnya, OVO yang masih berdarah-darah dan belum untung-lah,” katanya.

Sejalan dengan belum ada kejelasan situasi ekonomi global dan termasuk Indonesia setelah terjadinya pandemi, kata Heru, pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi pilihan terakhir yang harus ditempuh.

"Ada yang juga langsung dirumahkan dan dibayar kemudian nanti mereka gabung lagi. Ada berbagai macam cara dilakukan," ujarnya.

Seperti diketahui, startup internasional yang harus kurangi karyawan dalam jumlah signifikan salah satunya adalah Uber Technologies. Perusahaan pionir ride-hailing itu mengumumkan PHK sebanyak 3.700 karyawan tetap atau sekitar 14 persen dari total karyawan.

Startup bidang perhotelan, Airbnb, bahkan porsinya lebih banyak lagi. Melakukan PHK kepada 25 persen atau 1.900 karyawannya.

Traveloka juga dikabarkan memberhentikan sebagian besar stafnya. Pengurangan karyawan Traveloka disebut-sebut sekitar 100 orang atau 10 persen karyawan di startup ini. Kebijakan ini disebut telah dilakukan sejak awal April 2020.

Agoda juga sama. Platform digital pemesanan hotel dan properti itu memutuskan untuk melakukan PHK kepada sekitar 1.500 karyawannya di 30 negara.

Berita terkait

Dirjen HAM: Perusahaan Pers yang Tolak Serikat Pekerja Justru Melanggar Hukum

10 jam lalu

Dirjen HAM: Perusahaan Pers yang Tolak Serikat Pekerja Justru Melanggar Hukum

Dirjen HAM Dhahana Putra mengatakan, kalau ada perusahaan yang tidak dukung serikat pekerja justru melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

Anindya Bakrie Disebut Tak Tahu Menahu Mengenai Rancangan Munaslub

22 jam lalu

Anindya Bakrie Disebut Tak Tahu Menahu Mengenai Rancangan Munaslub

Anindya Bakrie dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum Kadin dalam Munaslub pada Sabtu, 14 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kubu Anindya Bakrie Nilai Arsjad Rasjid Kurang Perhatikan Kadin Daerah selama Menjabat Ketua Umum

1 hari lalu

Kubu Anindya Bakrie Nilai Arsjad Rasjid Kurang Perhatikan Kadin Daerah selama Menjabat Ketua Umum

Arsjad Rasjid dinilai kurang memperhatikan nasib Kadin Daerah selama menjabat sebagai Ketua Umum periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

SPCI Adukan CNN Indonesia ke Sudinaker Jakarta Selatan soal Dugaan Pemotongan Upah dan PHK Sepihak

1 hari lalu

SPCI Adukan CNN Indonesia ke Sudinaker Jakarta Selatan soal Dugaan Pemotongan Upah dan PHK Sepihak

Konflik antara manajemen CNN Indonesia dan Solidaritas Pekerja CNN Indonesia (SPCI) masih berlanjut

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil-Suswono Janjikan Pinjaman Tanpa Bunga untuk Warga yang Terdampak PHK

2 hari lalu

Ridwan Kamil-Suswono Janjikan Pinjaman Tanpa Bunga untuk Warga yang Terdampak PHK

Ridwan Kamil-Suswono (Rido) berjanji akan kurangi masalah pengangguran dengan program pinjaman terutama bagi mereka yang terdampak PHK

Baca Selengkapnya

PHK Massal Hantui Sejumlah Pabrik Ponsel, dari Samsung hingga Apple

2 hari lalu

PHK Massal Hantui Sejumlah Pabrik Ponsel, dari Samsung hingga Apple

Industri ponsel sedang menghadapi masa-masa sulit. Samsung dan Apple berencana melakukan PHK massal.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Dukung Anindya Bakrie jadi Ketua Kadin

5 hari lalu

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Dukung Anindya Bakrie jadi Ketua Kadin

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mendukung Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

PwC Pecat 1.800 Karyawan, PHK Besar Pertama Sejak 2009

7 hari lalu

PwC Pecat 1.800 Karyawan, PHK Besar Pertama Sejak 2009

PHK massal terjadi di PwC. Lembaga akuntansi internasional ini memecat 1.800 orang karyawannya di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Apindo Prediksi Dampak PP Kesehatan Bagi Pengusaha Bisa Lebih Besar Dibandingkan Saat Pandemi

8 hari lalu

Apindo Prediksi Dampak PP Kesehatan Bagi Pengusaha Bisa Lebih Besar Dibandingkan Saat Pandemi

Wakil Ketua Umum Apindo, Franky Sibarani menyebut industri hasil tembakau akan merasakan dampak paling besar apabila PP Kesehatan diterapkan

Baca Selengkapnya

Aturan Pengamanan Produk Tembakau Dinilai Bisa Picu PHK Massal

8 hari lalu

Aturan Pengamanan Produk Tembakau Dinilai Bisa Picu PHK Massal

Ketua Umum FSP RTMM - SPSI mengatakan aturan pengamanan produk tembakau dan rokok elektrik mengancam 6 juta pekerja di sektor industri hasil tembakau.

Baca Selengkapnya