AirAsia Tawarkan Konsumen Dua Opsi Pembatalan Penerbangan

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 17 Juni 2020 08:01 WIB

Pesawat A330-900 AirAsia X

TEMPO.CO, Jakarta - AirAsia Indonesia menawarkan dua opsi kompensasi bagi calon penumpang yang tiket penerbangannya telah dibatalkan. Kompensasi tersebut yaitu melalui akun kredit atau fleksibilitas perubahan jadwal penerbangan.

Berdasarkan siaran pers AirAsia Indonesia yang dikutip, Rabu, 17 Juni 2020, calon penumpang yang telah memesan tiket untuk penerbangan pada 23 Maret hingga 31 Agustus 2020 dan dibatalkan oleh pihak maskapai kini dapat memanfaatkan pilihan kompensasi akun kredit dengan masa berlaku hingga 2 tahun. Pilihan lainnya adalah fleksibilitas perubahan jadwal penerbangan sampai dengan 31 Oktober 2020.

Selain itu, seluruh tiket yang telah dipesan sebelum 3 Juni dengan jadwal keberangkatan hingga 30 Juni 2020 juga dapat memanfaatkan pilihan fleksibilitas tersebut jika pelanggan ingin mengubah rencana perjalanannya dengan alasan apa pun.

Maskapai penerbangan menawarkan dua opsi kompensasi yang bisa dipilih salah satu oleh pelanggan yang memenuhi persyaratan. Pertama, mengubah jadwal penerbangan ke tanggal lainnya sampai dengan 31 Oktober 2020 di rute yang sama, dapat dilakukan tidak terbatas dan tanpa biaya tambahan, sesuai ketersediaan kursi.

Kedua, mendapatkan deposit senilai harga tiket dalam akun AirAsia BIG yang dapat digunakan untuk pembelian tiket AirAsia berikutnya. Akun kredit dapat digunakan untuk pemesanan tiket dengan tanggal keberangkatan kapan saja hingga 730 hari kalender (2 tahun) sejak diterbitkan selama penerbangannya telah tersedia di airasia.com.

Advertising
Advertising

Pelanggan dapat memeriksa Panduan Covid-19 untuk mengetahui informasi seputar cara mengajukan pilihan kompensasi perjalanan yang tersedia melalui AVA yang tersedia di support.airasia.com atau airasia.com.

Dalam beberapa minggu ke depan, masa berlaku seluruh Akun Kredit yang sudah diterima tetapi belum digunakan oleh pelanggan yang terdampak oleh Covid-19 sebelumnya juga akan diperpanjang menjadi 2 tahun secara otomatis, sehingga pelanggan tidak perlu melakukan pengajuan apapun.

Pelanggan yang telah menerima Akun Kredit sebelum pengumuman ini dibuat juga dapat meminta perpanjangan masa berlaku untuk akun kredit yang belum digunakan melalui AVA.

Informasi pengajuan kompensasi tersebut hanya berlaku untuk pelanggan yang melakukan pemesanan melalui airasia.com atau aplikasi AirAsia. Bagi pelanggan yang memesan melalui group desk atau melalui agen perjalanan, silakan menghubungi agen pemesanan masing-masing untuk bantuan lebih lanjut.

"Staf layanan pelanggan kami, termasuk AVA, saat ini sedang mengalami peningkatan permintaan dan kami berupaya yang terbaik untuk dapat melayani semua pelanggan dalam masa sulit ini. Mohon kesabaran dan kerja samanya untuk dapat memberikan kami kesempatan melayani pelanggan dengan tanggal keberangkatan yang lebih awal terlebih dahulu," tulis maskapai dalam keterangan resmi tersebut.

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

5 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

7 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

9 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

9 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

10 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

10 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

10 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

11 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

11 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya