Bos Baru Astra Djony Bunarto: Jangan Terlena oleh Pandemi

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Selasa, 16 Juni 2020 18:32 WIB

Djony Bunarto Tjondro. Astra.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2020 PT Astra Internasional Tbk. resmi mendapuk Djony Bunarto Tjondro menjadi Presiden Direktur perseroan, menggantikan Prijono Sugiarto. Dalam pertemuan yang sama, Prijono diangkat menjadi Presiden Komisaris di perusahaan dengan kode emiten ASII tersebut.

Djony bukanlah orang baru di perusahaan tersebut. Dilansir dari laman resmi Astra Internasional, pria berusia 56 tahun itu sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Astra Internasional sejak April 2019 sebelum akhirnya ditunjuk menakhodai ASII. Ia sempat menjabat DIrektur Perseronan pada 2015 sampai dengan 2019.

Bergabung dengan Astra pada tahun 1990, alumnus Fakultas Teknik Universitas Trisakti tersebut juga mengemban sejumlah jabatan, antara lain Presiden Komisaris PT Toyota-Astra Motor dan PT Pamapersada Nusantara serta Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, PT United Tractors Tbk, PT Astra Honda Motor dan PT Astra Sedaya Finance.

Sebelumnya, Djony antara lain sempat menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance (2009-2013), Chief Executive PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation (2013-2018), Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk (2015-2018), Wakil Presiden Komisaris PT Astra Daihatsu Motor dan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (2016-2018).

Berikut ini adalah petikan tanya jawab antara awak media dengan Djony melalui aplikasi konferensi video selepas RUPST hari ini.

+ Apa strategi Astra untuk mempertahankan kinerja di tengah lesunya daya beli kendaraan bermotor?

<!--more-->

Jadi begini, kalau kita lihat portofolio Astra tidak hanya kendaraan bermotor. Kami sudah melakukan banyak diversifikasi dalam sepuluh tahun terakhir. Apabila kita tinjau, kendaraan bermotor baik empat roda maupun dua roda itu berkontribusi sekitar 45 persen sampai 50 persen. Kalau ditambah dengan turunannya, termasuk jasa keuangan bisa lebih dari itu. Jadi yang terdampak terhadap pandemi ini tidak hanya kendaraan bermotor, tapi juga bisnis lain.

Memang, kalau kita lihat yang paling instan terkena dampak pandemi adalah kendaraan bermotor. Kami sudah melihat bahwa pada Mei 2020 kendaraan bermotor roda empat hanya 17 ribu secara retail. Di Juni kami melihat suatu pergerakan yang cukup baik, sudah naik dibandingkan bulan Mei. Kami berharap dengan adanya PSBB transisi yang diterapkan oleh gubernur, mudah-mudahan kita akan cepat pulih.

Kalau kita lihat kembali apa yang kami akan lakukan, tentunya sejak pandemi ini diumumkan presiden pada awal Maret, kami sudah memastikan beberapa hal yang mesti dilakukan di seluruh unit bisnis Astra. Yang pertama adalah kedisiplinan dalam pengelolaan finansial.

Mengenai capex, kami melakukan revisi kembali. Tentunya dalam situasi pandemi ketika semua bisnis turun, konservasi cash menjadi penting. Jadi kami melakukan reprioritizing terhadap semua belanja modal kami. Pengeluaran biaya yang menurut kami tidak urgent akan kami tekan semampu kami. Selain itu, likuiditas alias arus kas selalu kami jaga di Astra maupun seluruh unit bisnis grup Astra.

Yang kedua, kami selalu menjaga bahwa bisnis yang hari ini dimiliki oleh Astra tetap mempertahankan post leadership. Operational excellence yang selama ini sudah kami bangun bertahun-tahun harus kami pertahankan.

Yang ketiga, kita tidak boleh terlena dengan situasi pandemi yang terjadi saat ini. Kami juga tetap melihat apa pun yang memiliki potensi untuk berkembang secara jangka panjang tetap akan kami perhatikan.

+ Bagaimana Astra menjaga arus kas dan memenuhi liabilitas tahun ini?

<!--more-->

Saya rasa kalau kita melihat di seluruh unit bisnis Astra, rasanya tadi sudah kami sampaikan, bahwa kami selalu memastikan seluruh unit bisnis astra memiliki pengelolaan finansial yang sehat. Salah satunya, neraca yang sehat atau ada satu kapasitas neraca yang baik. Di Astra, kami melihat bahwa gearing yang kami miliki di Astra konsolidasi hanya sekitar 11 persen.

Kami memiliki satu balance sheet capacity yang sangat besar. Jadi tidak ada kekhawatiran apakah kami mampu memenuhi kewajiban jangka pendek, menengah, dan panjang. Jadi itu, kami memiliki satu balance sheet yang sangat sehat. Termasuk juga di unit bisnis, kami selalu melakukan monitoring terhadap seluruh unit bisnis di Astra.

+ Apakah perusahaan berekspektasi ada rebound pada tahun ini?

Rebound ini rasanya sulit untuk kami perkirakan. Karena situasi pandemi ini tidak ada yang bisa memperkirakan. Bahkan, di media luar negeri disampaikan bahwa kita harus siap untuk hidup dengan virus Corona cukup lama.

Tapi kami menyampaikan selalu ada hikmah dari situasi ini. Mestinya, di tengah situasi yang ada, ada satu peluang yang muncul. Saya belum bisa menyampaikan pernyataan apapun mengenai rebound, tinggal kita melakukan satu penyesuaian operasional terhadap situasi yang ada dan kita pelihat seperti apa perkembangannya.

+ Apakah Astra punya rencana mengurangi proyeksi target pada tahun ini?

Ini adalah pertanyaan yang forward looking, rasanya saya tidak bisa jawab secara gamblang. Namun, itu bisa dibaca dari hasil kami nantinya. Akan terlihat pada hasil kami di kuartal II 2020.

CAESAR AKBAR | LARISSA HUDA

Berita terkait

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

21 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

1 hari lalu

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.

Baca Selengkapnya

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

1 hari lalu

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

Astra International akan bagi-bagi dividen tunai tahun buku 2023 mencapai Rp 21 triliun atau Rp 519 per saham. Ada Rp 12,8 triliun laba ditahan.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

1 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

2 hari lalu

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

Kesan mobil premium terlihat jelas pada bagian interior dengan balutan hitam di sejumlah elemen

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

6 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

6 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

7 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

8 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya