Indef Sebut RI Terancam Resesi Akibat Pandemi Corona

Reporter

Bisnis.com

Senin, 15 Juni 2020 04:01 WIB

Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin, 20 April 2020.Pemerintah membuka gelombang kedua pendaftaran program yang bertujuan memberikan keterampilan untuk kebutuhan industri dan wirausaha itu mulai Senin ini hingga dengan Kamis 23 April 2020 melalui laman resmi www.prakerja.go.id. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan Indonesia berpotensi mengalami resesi ekonomi akibat pandemi virus Corona (Covid-19).

"Kuartal II/2020, skenario PDB (produk domestik bruto) sangat berat sekali bisa kontraksi 0,96 persen. Konsumsi rumah tangga kontraksi 2,08 persen, investasi anjlok 5,4 persen, hanya konsumsi pemerintah tumbuh 1,8 persen," kata Tauhid, Minggu, 14 Juni 2020.

Dia mengatakan semua indikator perekonomian pada kuartal II/2020 diprediksi akan merah. Menurutnya, kontraksi paling dalam memang diramal terjadi pada kuartal II dan III pada tahun ini.

Penurunan indikator tersebut, membuat pemerintah mau tak mau menggelontorkan dana besar untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN). Apalagi, dana stimulus Covid-19 terus melonjak dari Rp 430 triliun menjadi Rp634 triliun, dan terakhir Rp 688 triliun.

Meski demikian, Tauhid menilai anggaran tersebut tidak akan meningkat meskipun efek domino akibat pandemi corona atau Covid-19 telah menyerang hampir seluruh sendi perekonomian di dalam negeri. "Pemerintah bukan tidak mau naikkan dana PEN, tetapi enggak ada anggaran," ungkapnya.

Advertising
Advertising

Pelebaran defisit APBN 3 persen menjadi 6,27 persen. Menurutnya, pemerintah saat ini bisa bernapas lega karena adanya stimulus moneter, yaitu quantitative easing yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).

Salah satu kebijakan yang berpengaruh adalah BI bisa membeli surat berharga negara (SBN) di pasar primer secara legal karena telah diatur dalam UU No.2/2020.

"Kesulitan keuangan yang dialami pemerintah sangat besar. Untung saja BI sangat pruden dalam menjalankan kebijakan di tengah pandemi. Apakah dana stimulus I dan II sudah mengalir? Saya enggak yakin sudah jalan, mungkin baru mengalir pada kuartal IV/2020," ujarnya.

Berita terkait

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

3 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

8 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

8 hari lalu

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

9 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

12 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

21 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca-Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

23 hari lalu

Pasca-Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

25 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

26 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

45 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya